Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Gubernur Aceh: Saya Sering Ditelepon Orang yang Mengaku Din Minimi

"Siapapun dan kalau saya pun misalnya terlibat atau ikut seperti Din Minimi, kalau tidak ada amnesti saya tidak mau turun."

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Seni Hendri 

TRIBUNNEWS.COM, IDI RAYEUK - Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menilai upaya Badan Intelijen Negara (BIN) membujuk kelompok Din Minimi agar turun gunung dengan menjanjikan amnesti (pengampunan) adalah sebuah langkah yang tepat.

Jaminan amnesti tersebut patut disyukuri oleh rakyat Aceh, termasuk oleh Din Minimi dan kelompoknya.

Hal itu disampaikan Irwandi Yusuf saat berkunjung ke rumah Din Minimi di Gampong Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Minggu (3/1).

Ia bersama rombongan datang dalam rangka memenuhi undangan dari Din Minimi.

“Saya hanya melihat dari permukaan. Ini merupakan langkah yang benar, nggak ada jalan lain yang membawa Din Minimi turun kecuali dengan amnesti," ujar Irwandi.

"Siapapun dan kalau saya pun misalnya terlibat atau ikut seperti Din Minimi, kalau tidak ada amnesti saya tidak mau turun, ngapain turun kalau dihukum,” katanya.

Berita Rekomendasi

Irwandi juga mengaku tidak yakin dengan isu keterlibat Din Minimi dalam berbagai kasus kriminal, seperti penculikan bermotif meminta tebusan.

Sebab ketika kasus Din Minimi mencuat, Irwandi mengaku sering dihubungi oleh orang-orang yang mengaku Din Minimi, yang ternyata palsu.

“Saya tidak yakin jika kelompok Din Minimi ada meminta-minta uang seperti yang diisukan. Karena sebelum saya berhubungan langsung melalui telepon dengan Din Minimi, ada beberapa Din Minimi lain yang coba menghubungi saya yang ternyata palsu," ujarnya

"Untung saya kenal suaranya dan saya bisa membedakan”.

Saat ditanya tentang penilaiannya terhadap perjuangan Din Minimi selama ini? Calon gubernur Aceh ini mengatakan bahwa terkait hal itu Din Minimi yang lebih mengetahuinya.

“Tetapi saya memetik hikmah karena saya pernah menjadi kepala daerah dan juga akan mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Kalau rakyat ternyata tidak tersejahterakan, pasti ada rakyat yang akan protes dan bergerak. Jadi ini sebagai iktibar bagi saya,” ujar Irwandi Yusuf.

Irwandi Yusuf mengaku datang karena diundang oleh Din Minimi. Ia dan rombongan sebanyak dua mobil tiba sekitar pukul 07.00 WIB.

Kedatangannya disambut oleh Din Minimi dan anggotanya, Ketua Acehnese Australia Association (AAA) Tgk Sufaini Syekhi, dan masyarakat setempat.

Kurang lebih dua jam Irwandi Yusuf berbincang-bincang dengan Din Minimi di ditenda yang sudah disiapkan.

Irwandi kemudian beristirahat di rumah Din Minimi, dan selanjutnya berangkat memenuhi undangan Maulid Nabi di rumah Keuchik Gampong Keumuneng.

“Sabtu malam Din Minimin menelepon dan mengundang saya kerumahnya. Karena itu saya datang hari ini,” jawab Irwandi Yusuf saat ditanyai wartawan.

“Kunjungan ini hanya untuk melihat kawan lama. Din Minimi ini merupakan mantan anak buah saya,” tambah dia.

Sementara Din Minimi, menyampaikan rasa terimakasihnya atas kedatangan mantan orang nomor satu di Aceh tersebut. Ia mengaku sudah lama mengenal Irwandi, bahkan sejak masih konflik.

“Saya sangat bersyukur dan berterimkasih. Alhamdulillah bapak Irwandi Yusuf saat ini sudah datang menjumpai saya dan anggota saya,” ujarnya.

Din Minimi juga membantah tuduhan bahwa kelompok terlibat penculikan dan memintas tebusan. Terhadap isu tersebut, dia meminta polisi menyeledikinya agar jangan timbul provokasi.

“Saya tidak pernah meminta uang kepada masyarakat, termasuk anggota saya tidak pernah saya suruh,” jawab Din Minimi.

Ketua Aceh Human Foundation (AHF), Abdul Hadi Abidin yang akrab disapa Adi Maros, meminta semua pihak untuk sama-sama mengawal agar amnesti terhadap kelompok Din Minimi dan anggotanya ini tetap diberikan.

“Itu yang AHF minta kepada Pak Irwandi,” ujarnya.

Din Minimi lanjut Adi Maros, saat ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dari tokoh Aceh seperti Irwandi Yusuf, untuk memulihkan mental serta semangatnya setelah turun gunung.

Sebelumnya, seusai memenuhi undangan dari Keuchik Gampong Keumuneng, Irwandi, Din Minimi, dan Adi Maros kembali duduk bersama di rumah Din Minimi.

Sambil berbincang penuh tawa, Adi Maros memberikan hadiah cincin Idograse yang langsung diterima oleh Din Minimi.

Mereka bertiga pun saling unjuk cincin yang terpasang di jari masing-masing.

“Cincin ini sebagai tanda persahabatan karena dulu saya berikan Din Minimi cincin dia tidak pernah mau,” ungkap Adi Maros.

Selain itu, Adi Maros juga memberikan pakaian dan sepatu kepada Din Minimi.

Rombongan Irwandi Yusuf meninggalkan rumah Din Minimi sekitar pukul 16.30 WIB, dan langsung berangkat menuju Kota Banda Aceh. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas