Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Modal Rp 1 Juta, Sang Insinyur Ini Raup Omzet Rp 10 Juta dari Hasil Jual Bawang Goreng

Bermodalkan uang sebesar Rp 1 juta, kini warga jalan Kemang Manis tersebut mampu meraup keuntungan Rp 10 juta per bulan.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria

SEMPAT mengalami masa sulit ketika baru memulai usaha, tidak membuat Tarzani Sihan patah arang mengejar cita-citanya menjadi seorang enterpreanuer muda.

Pria berusia 25 tahun ini mengakui sempat kelimpungan untuk mencari modal awal untuk menjalankan bisnisnya menjual bawang goreng bernama Gending Sriwijaya pedas di kota Palembang.

Bermodalkan uang sebesar Rp 1 juta, kini warga jalan Kemang Manis tersebut mampu meraup keuntungan Rp 10 juta per bulan.

Tarzani menceritakan, ide awalnya menjalan bisnis bawang goreng tersebut ketika melihat kakak perempuannya yang kesulitan menjalankan dagangannya.

Kesulitan yang di alami sang kakak, justru membuat ide kreatifnya muncul untuk menjadi industri rumah itu sebagai bisnis menjanjikan.

Berkat pemikiran cemerlang pria lulusan Teknik Sipil ini, bawang goreng yang semula biasa saja disulap menjadi bawang goreng pedas dengan kemasan menarik.

BERITA REKOMENDASI

"Awalnya itu ya lihat kakak, saya pikir ini merupakan peluang bisnis sangat menjanjikan. Alhamdulilah sudah setahun berjalan, omzet yang bisa didapatkan Rp 10 juta per bulan," ujar pria yang akrab disapa Zani itu, ketika Sripo menyambangi kediamannya, Minggu (17/1/2015).

Diakuinya memang cukup sulit pertama kali untuk memasarkan "Bawang Gending Sriwijaya Pedas" tersebut kepasaran.

Melihat kemajuan teknologi, Zani akhirnya memutuskan menjajakan dagangannya melalui bisnis online dengan memasrakannya di berbagai sosial media.

Berbisnis via online tersebut pun membuahkan hasil. Terbukti sudah banyak orang yang memesan kudapan rumahan tersebut.

Bahkan, konsumennya tidak hanya dari seputaran Kota Pempek saja. Banyak pula pemesan dari pulau Jawa hingga Kalimantan.

"Harga cukup bersahabat. Satu toples hanya Rp 25 ribu, kalau reseler pastinya lebih murah. Kalau untuk urusan nama saya sengaja mengangkat ciri khas lokal. Dikarenakan saya ingin memperkenalkan Bumi Sriwijaya ke tingkat nasional bahkan dunia," tegas dia.

Perlahan tapi pasti usaha dari Alumnus Universitas Muhammadiyah Palembang itu memasuki pasar retail modern.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas