Rekaman CCTV saat Rombongan Dokter Rica Tiba di Semarang
Berdasar rekaman gambar, tampak petugas menggiring seorang pria yang wajahnya ditutupi handuk dan tangannya diborgol berjalan di area apron.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kedatangan rombongan dokter Rica Tri Handayani di Kota Semarang, Jawa Tengah luput dari sorotan media cetak maupun elektronik.
Padahal para wartawan sudah berkumpul dan menunggu kehadiran dokter cantik itu dari Kalimantan Tengah tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Namun tak ada satu pun wartawan yang berhasil mengabadikan momennya karena suatu hal.
Tribun berupaya mendapatkan rekaman CCTV kedatangan rombongan dokter Rica tersebut kepada Angkasa Pura I Semarang.
Atas izin PT Angkasa Pura I Semarang, Tribun berhasil mendapatkan rekaman CCTV kehadiran dokter Rica di Bandara A Yani, khususnya di area terminal penumpang dan apron bandara.
Di ruangan kontrol CCTV Aviation Security (Avsec), Tribun melihat rombongan dokter Rica tiba pukul 12.25 WIB.
Mereka tampak berjalan dari parking stand 02 menuju ruang VIP bandara, Senin (11/1/2016).
"Lho baru saja iring-iringan mobil polisi dan bus Brimob melintas, apa ada dokter Rica di dalamnya?" tanya seorang awak media dari Yogyakarta kepada rekan-rekannya.
Rupanya benar, sang dokter yang dikabarkan hilang itu telah tiba di Semarang, kemudian pergi bersama rombongan petugas kepolisian menuju Yogyakarta.
Informasi tersebut didapat setelah pengelola bandara memberi kabar, sang dokter sudah mendarat menumpangi pesawat Trigana Air 0701 dari Pangkalan Bun, Kalteng.
"Ini ya yang dimaksud? Ini rekaman dari kamera rotary 03. Untung petugas kami bisa memantau secara langsung," tutur petugas Avsec di ruang CCTV.
Berdasar rekaman gambar, tampak rombongan orang berpakaian bebas dan petugas Avsec menggiring seorang pria yang wajahnya ditutupi handuk dan tangannya diborgol berjalan di area apron.
Pria yang satu rombongan bersama dokter Rica Tri Handayani tersebut diduga sebagai perekrut orang-orang itu ke ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).