Gudang Rupa Food and Beverages, Tempat Nongkrong Asyik dan Unik
Tempat yang mulai buka pukul 17.00 WIB sampai tengah malam ini menampilkan sebuah konsep edukasi seni.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Bagi anak-anak muda Lampung yang bingung mencari tongkrongan asyik, unik dan berbeda, bisa menyambangi sebuah tempat yang bernama Gudang Rupa Food and Beverages, di bilangan Sultan Agung Blok N No 11, Way Halim, Bandar Lampung.
Tempat ini menawarkan kenyamanan sekaligus konsep baru yang mungkin belum banyak ditemui bahkan belum ada di tempat kuliner lainnya di Lampung.
Tempat yang mulai buka pukul 17.00 WIB sampai tengah malam ini menampilkan sebuah konsep edukasi seni.
Hal ini terlihat pada arsitektur desain ruangan yang terlihat menonjolkan unsur kreativitas seni yang tinggi.
Tribun menemui dua dari beberapa owner Gudang Rupa Food And Beverage, yakni Riky Deef dan Alex.
Mereka mengatakan bahwa tujuan dibangunnya tempat ini adalah sebagai bentuk apresiasi dan wadah bagi para penggiat seni di Lampung.
"Kita ingin Gudang Rupa Food and Beverage ini menjadi salah satu sarana bagi teman-teman penggiat seni (segala bidang seni) untuk mengapresiasikan segala bentuk karya ataupun kegiatan seni apapun itu bentuknya untuk dapat dicurahkan di tempat ini," ujar Riky.
Ia mengatakan bahwa di Gudang Rupa Food and Beverage, lebih ditekankan kepada unsur seninya daripada konsep kulinernya sendiri.
"Jadi pengunjung yang datang ke sini lebih ditekankan dengan menikmati unsur seni sambil berkuliner ria daripada berkuliner ria sambil menikmati unsur seninya," kata Riky.
Untuk sementara ini, tempat yang berbasis food and beverage tersebut rutin menampilkan event berupa nonton barenga dari klub nonton yang digelar setiap sebulan sekali pada minggu kedua.
Riky mengatakan, kedepannya tempat ini akan benar-benar diberi sentuhan multi seni kontemporer.
"Jadi nanti misalnya, disaat pengunjung sedang makan, mereka akan disuguhkan beragam pertunjukan tidak terduga, ada teater monolog, puisi, pameran lukisan, yang disajikan secara spontan, kita bakal buat tempat ini menjadi sebuah pusat berkesenian itu sendiri," ujar Riky. (*)