TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Penyanyi rap Kendrick Lamar tampaknya berhasil menepati janjinya untuk tampil spektakuler di panggung Grammy 2016.

Hal itu diwujudkan melalui penampilannya yang disebut menjadi 'highlight' malam penganugerahan penghargaan musik bergengsi pada Selasa (16/2/2016).

Rapper yang mendominasi nominasi Grammy 2016 itu awalnya menghadirkan set ala penjara ketika menampilkan lagu 'The Blacker the Berry'.

Ia masuk panggung mengenakan seragam ala tahanan dan tangan dirantai, diikuti beberapa penari latar yang berbaris di belakangnya dan turut dirantai.

Setelah membawakan lagu bertajuk identitas kaum kulit hitam hitam itu, Lamar mengganti atmosfer penampilannya dengan set ala budaya Afrika.

Pada set itu, disuguhkan properti api unggun raksasa di tengah panggung, menjadi latar Lamar untuk melantunkan hits 'Alright'-nya.

Sejumlah pemukul drum tradisional dan penari latar berkostum tradisional Afrika pun muncul sambil menari-nari di sekitar Lamar dan api unggun tersebut.

Menurut The Guardian, penampilan seniman hip-hop berkulit gelap itu memang bertajuk ketidaksetaraan ras, yang diwakili dua set yang ditampilkan.

Tak sia-sia, penampilannya pun mendapat apresiasi standing ovation dari hadirin ajang yang diadakan di Staples Center, California, AS, itu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Lamar memang merencanakan akan menyuguhkan penampilan yang kontroversial dan spektakuler di Grammy 2016.

Dari 10 kategori yang dinominasikan untuknya, Lamar membawa pulang empat piala Grammy. (LA Times/The Guardian)