Naga Sumatera Akan Lengkapi Fenomena Gerhana Matahari Total
Masyarakat Palembang bakal dikejutkan dengan kehadiran sosok naga, yang bertengger di jembatan Ampera
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat Palembang bakal dikejutkan dengan kehadiran sosok naga, yang bertengger di jembatan Ampera, sebelum terjadinya fenomena gerhana matahari total (GMT), 9 Maret 2016. Namun, naga tersebut bukan sungguhan. Melainkan dalam bentuk lampion.
Lampion naga yang dibuat SMK Negeri 7 Palembang ini, proses pengerjaannya sudah 75 persen. Naga tersebut memiliki panjang 18 meter ini, tinggi 4,5 meter. Badannya terbuat dari rangka besi yang dibalut kain. sementara kepalanya dari styrofoam. Setelah badan rangka selesai, nantinya tim pembuat memasang puluhan bohlam lampu di setiap ruas rangka.
"Nama naga ini Naga Sumatera. Warna naga didominasi warna kuning serta merah pada sisiknya. Kreasi naga ini di desain Syamsul Maruf, selaku guru SMK," ujar tim pembuat naga, Heru Andriansyah, Kamis (18/2).
Tak ada kendala dalam pembuatan naga lampion ini. Bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat. Total untuk membuat satu naga lampion berkisar Rp 25 juta.
Lampion naga Sumatera tersebut juga digagas Kelompok Kompas Gramedia (KKG) Sumsel dalam rangka memeriahkan momen GMT bekerjasama bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumsel. Kehadiran lampion naga diharapkan membuat turis lokal maupun asing berbondong-bondong datang ke Palembang.
"Tanggal 8 Maret naga ini sudah kita pasang di jembatan Ampera, pemasangannya statis atau mantap di satu tempat saja," kata dia.