Minimarket Masih Jual Snickers, Warga tak Tahu Dilarang di Banyak Negara
Menurut warga mereka belum mengetahui kalau banyak negara melarang peredaran Snickers.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria
TRIBUNNEWS.COM,PALEMBANG – Mini market di Kota Palembang masih menjual snack Snickers, meski 55 negara sudah melarang penjualan makanan ringan yang diduga mengandung plastik tersebut.
Menurut warga mereka belum mengetahui kalau banyak negara melarang peredaran Snickers.
Apalagi pihak minimarket masih menjajakannya.
Simak video di atas.
Terkait ditariknya produk penganan cokelat kemasan produksi Mars Inc bermerek Snickers di 55 negara, cokelat kemasan merek Sinckers masih beredar dan dijual bebas di wilayah Palembang.
Dari pantauan Sripoku.com Jumat (26/2/2016), cokelat merek Snickers masih mudah ditemui dan diperjualbelikan.
Seperti pada sejumlah supermarket Alfamart dan Indomaret yang berada pada setiap sudut wilayah Palembang.
Tampak cokelat kemasan merek Snickers, bisa ditemui di rak-rak tempat produk makanan yang dijual.
Cokelat kemasan merek Snickers yang memiliki berat netto 51 gram dibandrol dengan harga Rp6.900 sesuai harga yang tertera di rak.
Dilihat secara seksama, cokelat kemasan Snickers yang dijual bebas di Palembang, tampak dalam bungkus kemasan tertulis atau tertera Diproduksi oleh Mars Food (China) Co.Ltd Yanqi Economic Development Zone Huairou Beijing 101407 China.
Sementara itu ketika dikonfirmasi mengenai cokelat kemasan Snickers yang dijual kepada masyarakat, Branch Corcomm Alfamart Palembang Rendra Yudha mengatakan, cokelat Snickers yang dijual di Alfamart sangat aman dikonsumsi dan tidak mengandung unsur yang membahayakan.
Dikarenakan cokelat Snickers yang dijula di Indonesia adalah produksi dari Cina. Sedangkan yang ditarik dari pasaran itu Snickers produksi dari Belanda.
Lebih lanjut dikatakan Rendra, PT Mars Symbioscience Indonesia memberikan rilis mengenai produk yang dipasarkan. Bahwasanya rilis yang tertanda Sales Director PT Mars Symbioscience Indonesia Muhammad Reza, hanya produk-produk cokelat yang diproduksi Mars Belanda atau yang bertuliskan Mars Netherlands yang ditarik.
Sedangkan produk cokelat yang didistribusikan PT Mars Symbioscience Indonesia adalah produksi dari pabrik di Cina.
Oleh karena itu produk-produk tersebut aman dan tidak terkait dengan penarikan yang beredar. Dengan demikian PT Mars Symbioscience Indonesia tidak melakukan penarikan produk Snickers.
Ditarik dari 55 negara
Lantaran ditemukan plastik dalam bongkahan cokelat kemasan bermerek Snickers, produk tersebut ditarik di 55 negara.
Penganan cokelat batangan produksi Mars Inc itu ditarik sejak Senin (22/2/2016), setelah ada laporan dari konsumen soal penemuan plastik.
Dikatakan pada 8 Januari 2016, terdapat laporan konsumen di Jerman yang menyatakan adanya penemuan plastik berwarna merah dalam cokelat Snickers.
Sejak itu, selain coklat Snickers, sejumlah produk lain pun turut ditarik dari sejumlah negara yang menjadi pasar penjualannya, yang mayoritas di Eropa.
Upaya penarikan produk yang dibuat di Belanda itu dilakukan karena menurut pihak Mars mereka tidak ingin ada produknya yang tak sesuai standar kualitas.
"Kami tak bisa meyakinkan bahwa plastik itu hanya ditemukan di Snickers tertentu," kata juru bicara Mars Inc, dikutip Reuters.
Semua produk yang ditarik dari peredaran termasuk produk cokelat merek Mars, Snickers, Celebrations, dan Milky Bars, yang dijual hingga ke pasar Asia.
Di Asia, penarikan produk cokelat Mars telah dilakukan oleh Otoritas Makanan Hasil Ternak dan Pertanian Singapura (AVA) di negaranya, dilaporkan Mashable.
Pemerintah Singapura juga telah menyarankan warganya agar menghindar mengonsumsi produk-produk keluaran perusahaan cokelat yang berbasis di AS itu.(*)