Menyelam Bersama Tanjung Bara Dive Club di Perairan Kutai Timur
PERAIRAN Kutai Timur memiliki sejumlah spot indah untuk wisata.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Margaret Sarita
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - PERAIRAN Kutai Timur memiliki sejumlah spot indah untuk wisata.
Tak hanya pantainya, tapi kehidupan di dasar lautnya pun menyimpan daya tarik tersendiri untuk dijelajahi.
Melihat terumbu karang yang berwarna warni sambil sesekali berkejaran dengan gerombolan ikan, menjadi keasyikan tersendiri.
“Kepuasan yang tak tergambarkan”. Itulah ungkapan para divers yang tergabung dalam Tanjung Bara Dive Club (TBDC) saat melakukan penyelaman di beberapa titik di wilayah perairan Kutai Timur.
TBDC adalah satu di antara komunitas penyuka olahraga selam di Sangatta, kabupaten Kutai Timur.
Berdiri sejak 1991 lalu dengan anggota yang hanya sekitar 10 orang sesama penyuka olahraga menyelam, kini TBDC sudah memiliki anggota lebih dari 60 orang.
Karena, sejak 2004, TBDC sudah memiliki seorang instruktur selam yang dapat memberi kursus menyelam.
Shane Bannett, instruktur volunteer bagi mereka yang mau memperoleh sertifikat menyelam dari PADI di Sangatta.
Sebab, untuk ikut menyelam diwajibkan memiliki sertifikat menyelam, baik dari PADI atau dari POSSI.
Hadirnya kursus menyelam tersebut, membuat anggota TBDC kini tak hanya kalangan pekerja di lingkungan PT KPC, tapi sudah lebih beragam.
Ada masyarakat umum, pegawai pemerintahan, dokter hingga perusahaan lain yang beroperasi di luar lingkungan PT KPC, seperti PT Pertamina.
Bergabung dengan TBDC Sangatta, kegiatan menyelam menjadi rutinitas mingguan.
Refreshing pelepas penat sekaligus menjalin pertemanan dari berbagai kalangan sesama penyuka selam.
Setiap hari Minggu pagi, mereka yang mau ikut berkelana menyelami perairan di sekitar Sangatta, Bengalon hingga ke Sangkulirang, berkumpul di dermaga Aquatik, kawasan Tanjung Bara.
Persiapan menyelam dimulai sejak di dermaga. Peserta harus mandiri menyiapkan peralatan selam dan memeriksa tabung oksigen yang akan dibawa.
Peserta yang tidak memiliki peralatan selam sendiri, bisa menyewa peralatan milik TBDC dengan tarif yang terjangkau.
Mulai dari pakaian selam, kaki katak, sepatu, kaca mata, snorkel hingga pemberat juga tabung oksigen yang akan digunakan.
Masing-masing menyimpan peralatan yang akan digunakan di dalam keranjang besar.
Sekitar 1 jam perjalanan dari dermaga Aquatik, kapal berhenti di perairan berwarna hijau yang dasarnya dapat terlihat dari atas kapal.
Bengalon reef. Satu per satu penyelam yang sudah bersiap, melompat ke dalam air secara bergiliran.
Kemudian bersama-sama melakukan penyelaman sekitar 30 hingga 50 menit tergantung pemakaian oksigen di dalam tabung yang dibawa masing-masing penyelam. Karena ada yang boros dalam bernafas, ada yang tidak.
Di bawah laut, Shane Bannett dibantu divers senior lainnya, Bart dan Rick akan mengajak berkeliling melihat-lihat terumbu karang yang menjadi kekayaan alam perairan Kutai Timur.
Hati-hati, rasa takjub dan penasaran biasa membuat keinginan untuk memegang terumbu karang yang ditemui.
Hal itu harus ditahan, karena ada terumbu karang atau biota laut lainnya yang menimbulkan rasa gatal dan menyengat bila dipegang tanpa sarung tangan. (*)