Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perselingkuhan Berbayar Berujung Maut, Jasad Sri Dibenam di Lumpur

Pelaku pembunuhan terhadap Sri Eka Wati (37), wanita yang jasadnya ditemukan dibenam di lumpur akhirnya terkuak.

Penulis: Rahmadhani
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pelaku pembunuhan terhadap Sri Eka Wati (37), wanita yang jasadnya ditemukan dibenam di lumpur akhirnya terkuak.

Awalnya, sesosok mayat wanita ditemukan terkubur di dalam lumpur di sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Kalsel, Selasa (1/3/2016) siang.

Mayat wanita tersebut selanjutnya dievakuasi menuju kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin oleh tim emergency.

Saat ditemukan hampir seluruh jasadnya terkubur di dalam lumpur. Hanya bagian telapak kaki kanan saya yang terlihat.

Posisi tubuh telungkup dan tangan terikat di depan dada. Ada bekas luka di dahi sebelah kanan.

Petugas tim emergency menyatakan, jika dilihat dari jasadnya, mayat tersebut masih baru.

Berita Rekomendasi

Menjelang sore identitas mayat tersebut akhirnya diketahui.

Dia adalah Sri Eka Wati, warga Jalan Malkon Temon Banjarmasin.

Melalui kakak korban, Nuriansyah, diketahui sang adik tidak ada kabar sejak Selasa siang itu.

Sri, kata Nuriasyah, izin pergi ke Pasar Lama pada pagi hari.

"Tadi dia izin sama suaminya Noor Samporna pergi ke pasar. Selain itu juga pamit sama suaminya menemani teman menagih utang. Setelah itu tidak ada kabar," ujarnya.

Korban Terus Meminta Uang Usai Berkencan

Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuh Sri Eka Wati.

Dia adalah Misran (28), yang berhasil dibekuk Rabu (3/2/2016) pukul 04.00 Wita di Jalan Soetoyo S Gg Rahayu Rt 16 Pelambuhan Banjarmasin Barat.

Mengejutkan apa yang jadi latar belakang Misran tega membunuh Sri.

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono mengatakan, antara korban Sri dan pelaku Misran diketahui memang saling mengenal.

"Keduanya sudah dua kali bertemu dan berhubungan badan," ujarnya.

Wahyono mengatakan, ada indikasi bahwa korban merupakan pekerja seks komersial (PSK).

"Ada hubungan perselingkuhan dengan bayaran. Saat kejadian, pelaku kesal saat itu karena terus diminta uang, sehingga sampai melakukan pembunuhan itu," katanya.

Melakukan perlawanan saat polisi mau menangkapnya, pelaku dihadiahi timah panas.

"Ya, pelaku terpaksa didor karena melawan saat kami melakukan penangkapan," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas