Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penampakan Gerhana Matahari dari Kampung Nelayan

Posisi terbitnya matahari dan pemukiman warga berhadapan langsung dengan titik awal munculnya matahari.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Fenomena Gerhana Matahari yang terjadi Rabu (9/3/2016) terpantau jelas dari Kampung Nelayan di Kelurahan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Seperti terpantau, matahari sejak pukul 05.00 WIB mulai terlihat, sejumlah warga masih melaksanakan aktivitas seperti biasa.

Sesekali mata melirik ke arah sinar matahari yang terbit dari timur.

Posisi terbitnya matahari dan pemukiman warga berhadapan langsung dengan titik awal munculnya matahari.

Hal ini lah yang membuat fenomena alam yang terbililang langka ini bisa terpantau secara jelas.

Hingga sekitar pukul 06.00 WIB suara bising pompong para nelayan masih cikup ramai.

Berita Rekomendasi

Dari kejauhan tampak silih berganti satu persatu pompong mengarah ke laut lepas.

Hingga pukul 06. 30, sejumlah kaum ibu rumah tangga masih sibuk menjemur kerupuk di pelataran jalan.

Sejumlah kaum pria yang baru pulang dari laut masih bercerita di depan rumah, sambil berbincang ditemani hidangan kopi dan sebatang rokok, kain sarung masih melingkar di pinggang.

Perhatian warga pun mulai mengarah ke sumber cahaya yang perlahan meredup.

"Wah sah ini kelihatan gerhananya," terdengar suara warga yang kemudian mengambil kamera.

Suasana kian riuh, perlahan demi perlahan bayangan hitam bulan mulai menutupi paparan matahari.

Hingga akhirnya gelap menyelimuti layaknya siang akan berganti malam, persisi seperti suasana menjelang Magrib.

Sejauh mata memandang dari hulu ke hilir yang tampak warga berkerumun di tengah jalan.

Mulai dewasa, hingga anak-anak berkumpul di jalan beton di tepi laut. Menjauh dari kursi teras di depan rumah.

Sebagian remaja hingga dewasa tampak tak ketinggalan mengeluarkan hanphone. Memotret untuk mengabadikan momen langka ini.

Sejumlah anak-anak tampak ikut menyaksikan dari gendongan orang tuanya.

Sebagian anak-anal lainnya hanya melihat dengan mata telanjang.

Terperanga sambil bertanya dan sesekali menunjuk, mereka memperlihatkan keheranan tentang kejadian langka yang baru disaksikan.

Dari pantaun tribunjambi.com, (tribunnews.com-network) puncak gerhana matahari terlihat sekitar pkulu 07.10 Wib dengan rentan waktu sekitar dua menit.

Setelah itu secara perlahan, bayangan hitam bulan menjauh dan matahari kembali memancarkan teriknya.

Begitulah cara warga kampung nelayan ini melihat fenomena alam yang terjadi dalam rentan hingga 30 tahun ini.

Tak ada panggung hiburan, maupun tamu undangan. Namun, warga nelayan di Kecamatan Kuala Jambi cukup bersyukur karna masih di beri kesempatan untuk menyaksikan fenomena ini.

"Terkahir nengok tahun 83, waktu itu masih SD. Ini baru lihat lagi, dak tau kedepannya seperti apa," kata Amir.

Menurut keterangan warga di sana, jika pada 1983 fenomena ini masih melekat mitos larangan untuk melihat langsung gerhana matahari.

Namun, tahun ini, mulai dari dewasa hingga anak-anak menyaksikan dengan mata kepala sendiri melihat keajaiban alam semesta ini.

"Dulu banyak pantangannya, sekarang ini tidak," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas