Warga Desa Ibul Tolak Pembangunan Rumah Ibadah Tarekat Naqsyabandiyah
Warga Desa Ibul membawa atribut yang terbuat dari kertas karton yang bertulisan penolakan tentang pembangunan Rumah Suluk Tarekat Naqsyabandiyah.
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Ratusan masyarakat Desa Ibul, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Jumat (15/4/2016) pagi, mendatangi kantor DPRD Belitung.
Kedatangan ratusan masyarakat tersebut, untuk menyampaikan aspirasi tentang penolakan pembangunan Rumah Suluk (tempat ibadah) Tarekat Naqsyabandiyah, yang saat ini dalam tahap pembangunan.
Mereka mendatangi gedung wakil rakyat itu, membawa sejumlah atribut yang terbuat dari kertas karton, dan bertulisan berbagai penolakan tentang pembangunan Rumah Suluk.
Suasana ratusan massa itu, sekitar pukul 09.30 WIB akhirnya berlanjut kemeja audiensi ruang rapat DPRD Belitung.
Hadir langsung ketika pelaksnaan audiensi itu, sepuluh perwakilan masyarakat pendemo, Bupati Belitung, Sahani Saleh, Wakil Ketua I DPRD Belitung, Budi Prastiyo, Kapolres Belitung, AKBP Candra Sukma Kumara, dan Dandim 0414 Belitung, Letkol Arh Marthen Verny Rotintulus.
Semula konflik ini, muncul sejak tahun 2010. Hingga kini belum menuai jalan keluar, maupun mendapat kesepakatan.(*)