Warga Pringsewu Pilih Lewat Jembatan Gantung yang Bikin Waswas Ketimbang Jalan Memutar
Jantung pengendara sepeda motor selalu berdegup saat melintasi jembatan gantung, yang membentang di atas Sungai Way Sekampung.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU - Jantung pengendara sepeda motor selalu berdegup saat melintasi jembatan gantung, yang membentang di atas Sungai Way Sekampung sepanjang kurang lebih 90 meter ini.
Jembatan tersebut, jadi penghubung Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo dan Pekon (desa) Panggung Rejo, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu.
Meskipun kerap membuat waswas orang yang melintas, tapi tetap banyak yang melalui jalur ini.
Sebab, waktu tempuh menuju seberang sungai lebih dekat ketimbang melalui jalan memutar via Kecamatan Pringsewu.
"Kejauhan (lewat Pringsewu). Lewat sini cuma 20 menit sampai. Kalau lewat Pringsewu, ada sekitar satu jam. Itu juga kalau tidak macet," kata Mislan (53), warga Panggungrejo Utara.
Tak hanya Mislan, sejumlah pengendara dengan bawaan lebih berat pun kerap melintas di jembatan yang berlantai papan ini. Sehingga dari sela-sela papan ini terlihat air sungai yang mengalir deras.
"Sebenarnya takut, tapi karena waktu, biar lebih cepat sampai," ujar Santo (33), warga Pekon Mataram yang membonceng pakan ternak di tengah dan di depan motornya.
Menurut Santo, jembatan yang mengandalkan kekuatan tambang kawat ini, tumpuannya sudah ada sejak 50-an tahun silam.
Padahal untuk melintas ke jembatan ini, pengendara harus melewati jalan setapak yang becek dan licin.(*)