Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buruh Kepung Kantor Bupati Bogor, Tuntut Pelayanan Rumah Sakit tak Pilih-pilih

"Kalau pakai BPJS sering kali rumah sakit bilang tidak ada kamar kosong. Tapi kalau pakai asuransi swasta dapat pelayanan baik," keluhnya.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi serikat pekerja Kimia Energy Pertambangan Minyak, Gas Bumi, dan Umum (FSP.KEP) Kabupaten Bogor meminta Bupati Bogor Nurhayanti bertindak tegas.

Pasalnya, hingga saat ini masih terjadi penolakan di sejumlah Rumah Sakit di Kabupaten Bogor terhadap pasien BPJS.

Ribuan buruh ini pun melakukan aksi demo di depan gerbang Kantor Bupati Bogor pada Senin (2/5/2016).

Ketua FSP Kep Kabupaten Bogor Sumarno mengatakan, pihaknya datang bersama sekitar 1.000 buruh yang tergabung dalam 32 perusahaan untuk meminta keadilan kepada pemerintah Kabupaten Bogor tentang pelayanan BPJS Kesehatan.

"Kalau pakai BPJS sering kali rumah sakit bilang tidak ada kamar kosong. Tapi kalau pakai asuransi swasta dapat pelayanan baik," keluhnya.

Lebih lanjut dia menanbahkan, aksi ini dilakukan serentak oleh FSP KEP di seluruh wilayah di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Hari ini kami memang melakukan aksi serentak diseluruh wilayah, lagian kalau kemarin itu kan hari libur, makannya ini waktu yang tepat soalnya BPJS dan juga Dinas Kesehatan lagi ada semua," kata dia.

Pengurus FSP.KEP Kabupaten Bogor, Mufti Ali mengatakan, pihaknya meminta pemkab Bogor melakukan review terhadap kebijakan BPJS Kesehatan yang selama ini masih menjadi keluhan masyarakat.

"Pemerintah harus melakukan riview terhadap BPJS, khususnya terhadap rumah sakit. Karena sering terjadi penolakan terhadap buruh dan juga masyarakat kalau berobat dirumah sakit," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (2/5/2016).

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam Undang-undang nomer 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bahwa setiap rumah sakit harus menerima pasien BPJS.

Jika rumah sakit tersebut masih melakukan penolakan wajib diberikan sanksi.

"Kalau kami mau berobat pakai kartu BPJS masih banyak pertanyaan siapa yang menjamin, padahal di BPJS juga kami bayar iuran setiap bulan," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ribuan buruh dari sejumlah elemen mengepung kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Bogor, Senin (2/5/2016) siang.

Mereka menuntut agar BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan kesehatan layak bagi buruh.

Ribuan buruh asal Kabupaten Bogor ini datang berkonvoi menggunakan sepeda motor melintasi Jalan Raya Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Para buruh berorasi di depan kantor BPJS Kesehatan.

"Setelah dari sini mereka kembali bergeser ke depan Komplek Pemkab, titik pusat kumpul nanti disana," kata Perwira pengendali tim negosiator Polres Bogor, AKP Elsie Fitria.

Di sisi lain, Puluhan Polwan Polres Bogor dikerahkan untuk mengamankan aksi demo ribuan buruh di depan Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Polwan membentuk barisan di depan pintu gerbang Pemkab Bogor.

Mereka berhadap-hadapan dengan ribuan buruh yang juga membentuk pagar betis.

Saat orasi berlangsung, baik buruh maupun Polwan saling bertatapan.

Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat buruh danPolwan untuk tetap berdiri tegak.

Sesekali celutukan dan godaan dari sejumlah buruh dialamatkan ke Polwan yang baru lulus pendidikan Polri tersebut.

"Emangnya engga panas bu berdiri disitu," ucap pendemo yang melakukan aksi.

Mendengar hal itu, sejumlah Polwan hanya melempar senyum. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas