Inilah Pengakuan Tiga Tersangka Pemerkosa dan Pembunuh Siswi SMA di Lampung Utara
esmob Polres Lampung Utara (Lampura) mengamankan tiga pelaku pemerkosa dan pembunuh siswi SMA, Vina Lindia.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Anung Bayuardi
TRIBUNNEWS, KOTABUMI -- Resmob Polres Lampung Utara (Lampura) mengamankan tiga pelaku pemerkosa dan pembunuh siswi SMA, Vina Lindia (17), Selasa (10/5/2016) sekitar pukul 00.30 WIB.
Ketiganya adalah Budiono (24), Ari Purnomo (29), dan Dedi Wijaya (28).
Kanit Resmob Polres Lampura, Ipda Aris Satrio mengatakan ketiganya ditangkap di rumah masing-masing.
"Kami amankan tersangka kurang dari 12 jam," katanya.
Berawal dari keinginan memiliki ponsel milik Vina Lindia (17), ketiga tersangka tega memperkosa dan menghabisi nyawa korban.
Korban yang sudah tidak bernyawa kemudian ditemukan di Way Batanghari, Dusun Ulak Durian, Kelurahan Kotabumi Ilir, Kotabumi.
Di Maporlres Lampung Utara (Lampura), tersangka Budi mengaku diajak rekannya Ari Purnomo untuk mengambil ponsel Vina.
Namun saat itu, korban sedang berada di rumah rekannya.
Tak lama, korban meninggalkan rumah temannya dengan berjalan kaki.
Para tersangka pun mengikuti korban dengan menggunakan motor.
"Korban masih jalan. Setelah dekat tikungan di Jalan raya Abung Timur, Kotabumi Ilir, atau sekitar 100 meter Way Batanghari, ketemu korban, dipeganglah korban oleh Ari dan Dedi," kata dia.
Saat itu, korban berusaha teriak.
Melihat korban akan teriak, Dedi menutup mulut korban dengan tangannya.
Dedi dan Ari langsung memukul korban menggunakan kayu sengon.
Awalnya, Dedi memukul perutnya. Ari lalu memukul leher korban. Akibat pukulan itu, korban langsung jatuh pingsan.
Saat korban pingsang, secara bergiliran, ketiga tersangka merudapaksa korban.
"Yang pertama setubuhi Dedi, kedua saya, baru yang terakhir Ari," ujarnya.
Sebelum membunuh korban, Budi mengaku sempat bilang kepada kedua rekannya untuk tidak menghabisi nyawa korban.
Namun, perkataan Budi tak dihiraukan Dedi.
Dedi kemudian memukul korban di dada, yang mengakibatkan korban tewas.
"Korban yang sudah mati langsung digotong Dedi dengan Ari, dibawa ke Way Batanghari," jelasnya.
Ari mengakui ingin memiliki ponsel milik korban. Tetapi, ia membantah memiliki keinginan untuk memperkosa korban.
"Saya memang mau ambil ponsel Vina, tapi yang memerkosa duluan Dedi," ujarnya.
Sementara, Dedi menjelaskan, dirinya diajak Ari yang berniat mengambil ponsel dan uang korban.
Saat itu, mereka bertiga mengikuti korban dengan mengendarai motor di dalam perkebunan sawit.
“Di lokasi itu, Ari memukul kepala belakang korban pakai kayu, dan saya memukul dadanya hingga dia (korban) pingsan. Lalu, Ari mengambil ponsel dan uangnya,” katanya.
Saat korban tak sadarkan diri, lanjut Dedi, dirinya timbul hasrat untuk memerkosa korban, dan niatannya itu diikuti kedua rekannya.
“Saya yang pertama memerkosanya, lalu Budi, dan terakhir Ari,” ujar pria yang bekerja sebagai buruh angkut di pasar.
Usai melampiaskan nafsunya, lanjut Dedi, dia kembali memukul dada korban dengan kayu hingga akhirnya korban meninggal.
“Setelah kami perkosa, korban saya pukul lagi hingga meninggal, lalu kami buang ke sungai,” ujarnya. (*)