Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rob di Genuk Semarang Parah, Wali Kota dan Warga Tinggikan Tanggul Karung Pasir

"Sudah jadi langganan rob kalau air laut naik. Sudah lima hari ini air masuk ke rumah," ujarnya.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Sejak 13 Mei 2016 rumah warga Genuksari Kelurahan Genuk, Kecamatan Semarang Timur terendam air rob hingga sepaha orang dewasa.

Kondisi itu sebenarnya sudah mereka alami sejak beberapa tahun silam, tak berkutik jika air rob masuk rumah.

Warsinem mengatakan air masuk ke perkampungan sekitar pukul 14.00.

Air baru berangsur surut sekitar pukul 19.00.

"Sudah jadi langganan rob kalau air laut naik. Sudah lima hari ini air masuk ke rumah," ujarnya, Selasa (17/5/2016).

Ia berharap kepada pemerintah membantu menaikkan tanggul dan jalan perkampungan agar air tidak masuk ke rumah lagi.

Berita Rekomendasi

"Jalan sudah dinaikkan tapi tetap masuk rumah," ujarnya.

Pantauan Tribun Jateng, pihak warga dan kecamatan saling gotong royong membangun tanggul karung pasir di sekitar kampung Genuksari.

Tanggul karung pasir dibuat tiga lapis. Tak hanya di Genuksari, hal serupa terjadi di wilayah Kemijen.

Anas Samsul mengatakan kebanyakan warga Genuksari merupakan warga ekonomi menengah ke bawah.

Mereka hanya bisa gotong royong dalam menaikkan jalan kampung.

"Kami hanya bisa menaikkan jalan. Kalau menaikkan rumah, nanti kami mau makan apa. Kami harap permasalahan rob di sini bisa segera teratasi," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengunjungi warga Genuksari yang terdampak rob.

Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, melihat rumah warga yang kemasukan air.

Lantaran kondisi lebih rendah dari jalan, Hendi harus menunduk ketika akan memasuki rumah warga.

Hendi mengatakan rob yang terjadi beberapa hari ini karena faktor alam kenaikan permukaan air laut sehingga sungai tidak mampu menampung air lalu meluap ke rumah warga.

"Tiap tahun memang terjadi rob. Tahun kemarin ada tapi tidak separah ini," ujarnya.

Untuk antisipasi jangka pendek, kata Hendi, pihaknya meminta Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral untuk menyediakan pompa portabel.

Sehingga bisa membantu warga yang rumahnya kemasukan air.

"Saat ini ada tiga pompa portabel yang bisa dipindah-pindah. Dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mengirimkan bantuan ke warga dan bantuan tanggul karung pasir," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas