Banjir Rob Kaligawe jadi Momok Mengerikan bagi Pengendara
Sejumlah kendaraan harus menerobos genangan air setinggi roda. Maka tak heran banyak kendaraan akhirnya mogok.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Sofri Kurniawan/Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kondisi jalan raya Kaligawe saat tergenang banjir rob Kamis 9 Juni 2016, memprihatinkan.
Sejumlah kendaraan harus menerobos genangan air setinggi roda. Maka tak heran banyak kendaraan akhirnya mogok.
Kemacatan panjang pun tak terhindarkan. Selain macet, banjir rob juga berdampak warung-warung atau ruko di dekatnya menjadi sepi pelanggan.
Pendapatannya menurun dan sebagian memilih tutup tokonya.
Jalan Kaligawe masih terendam rob setinggi betis orang dewasa.
Beberapa pengendara motor dan mobil memilih memutar balik ketimbang menerjang rob.
Namun tidak sedikit pengendara yang nekat menerjang banjir. Beberapa dari mereka terpaksa mendorong motor akibat mogok.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau Jalan Kaligawe.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 25 ribu karung pasir yang digunakan untuk tanggul sementara untuk membendung luapan rob.
Untuk wilayah Timur akan segera dilakukan pengerukan sungai seperti di Sungai Babon, Sringin, dan Tenggang, juga normalisasi Banjir Kanal Timur.
"Untuk antisipasi sementara kami akan memasang pompa portabel di titik titik rawan rob. Rob di Kota Semarang ini masih menjadi PR besar Pemkot Semarang untuk segera diatasi."
"Saya harap adanya normalisasi Banjir Kanal Timur dan Kali Tenggang nantinya rob dan banjir di kawasan Semarang Timur bisa segera teratasi," ujarnya.
Terpisah, Kabid Perencanaan Bappeda Kota Semarang, M Farchan mengatakan untuk menanggulangi rob dan banjir di Semarang Timur, pihaknya konsentrasi dalam normalisasi Banjir Kanal Timur dan Kali Tenggang yang dikerjakan dalam jangka menengah.
Namun Farchan mengatakan ada kabar baik dengan pembangunan Tol Semarang-Demak pada 2018 yang bisa dijadikan sebagai tanggul pantai.
"Untuk wilayah Semarang sepanjang 3,5 kilometer dari total 30 kilometer. Kami sedang komunikasikan dengan pemerintah pusat agar pembangunan tol Semarang-Demak tidak memakai tiang pancang namun konstruksi beton untuk sekaligus dijadikan tanggul pantai. Ini sedang kami kaji," ujarnya.
Jika tol Semarang-Demak dijadikan tanggul pantai, hal ini bisa mengamankan Jalan Kaligawe hingga Terminal Terboyo dari rob.
"Fungsinya selain sebagai mengatasi problem lalu lintas, tol bisa digunakan sebagai tanggul pantai," kata Farchan.
Farchan mengungkapkan Kota Semarang memiliki luas genangan banjir lokal akibat curah hujan yang cukup tinggi mencapai 450-600 hektare dengan ketinggian genangan 20-75 centimeter.
Sementara luas genangan rob akibat air laut pasang khususnya saat purnama mencapai 3.100 hektare yang terjadi di sebagian wilayah Kota Semarang, khususnya wilayah pesisir. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.