Misteri Hilangnya Salah Satu Bayi Kembar Raudiah di Rumah Sakit
Sebelum melahirkan, Raudiah Elva Ningsih (37) mengaku mendapat surat dokumen dari rumah sakit bahwa dirinya memiliki bayi kembar.
Penulis: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibu yang mengaku kehilangan satu bayi kembarnya mendatangi Komnas Perlindungan Anak.
Sebelum melahirkan, Raudiah Elva Ningsih (37) mengaku mendapat surat dokumen dari rumah sakit bahwa dirinya memiliki bayi kembar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Raudiah, ibu yang merasa hamil kembar hanya menerima satu bayi setelah melahirkan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ).
Padahal, ia pernah melakukan sejumlah USG sebelum melahirkan. Salah satunya dilakukan di RSUD Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur.
Menurut Raudiah, USG yang dilakukan pada 22 Maret 2016 pada usia kehamilan 31 minggu atau 7 bulan, dokter RSUD Budhi Asih menyatakan ia punya dua janin dalam perutnya.
"Di situ ada lima orang saksi, tim dokter termasuk suami saya. Dari layar monitor yang dilihat janin saya ada dua, satu dengan lab bokong normal, satu lab bokong sungsang, dan dua jantung. Jenis kelamin dua-duanya perempuan," kata Raudiah, saat dihubungi Kompas.com, kemarin.
Dokter USG di RSUD Budhi Asih menurutnya juga menjelaskan, bayinya sehat dengan taksiran berat bayi pertama 1,6 kilogram dan satu lainnya 1,4 kilogram.
Menurut Raudiah, saat USG terakhir itu, usia kandungannya sudah cukup tua.
Karena menurut bidan di RSHJ, ia sudah dapat melahirkan di usia kehamilan 38 minggu tanpa perlu menunggu usia kehamilan 40 minggu.
Oleh karenanya, ia yakin punya dua bayi.
"Kelima orang saksi itu semuanya yang melihat ke layar monitor (USG)," ujar Raudiah.
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya itu juga merasakan, saat usia kandungannya tujuh bulan, sudah merasakan ada dua bayi dalam kandungannya.
"Saya merasakan sesak luar biasa saat itu, sampai saya tidak bisa tidur terlentang dan miring. Karena kalau saya tidur miring ke kiri, saya rasa nyeri dan janin saya goyang. Begitu juga kalau saya tidur miring ke kanan. Sampai saya akhirnya mesti tidur duduk," ujar Raudiah.
Kasus dugaan hilangnya bayi Raudiah terungkap saat ia mengadu ke kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Rabu (15/6/2016).
Raudiah yang punya bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, USG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, menyatakan bahwa ia hamil kembar.
Dalam dokumen surat pengantar dari RSHJ sebelum operasi persalinan, dirinya juga dinyatakan hamil gemeli.
Tetapi setelah operasi caesar ia kaget karena hanya menerima satu bayi.
Pihak rumah sakit menurutnya menyatakan bahwa ia memang hanya punya satu bayi.
Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi dan dikatai salah satu asisten dokter.
Ibu Raudiah, Kursia, juga pernah mengalami hal yang sama.
Dokter dan pejabat rumah sakit menurutnya mengancam akan menuntut balik bila membawa masalah tersebut ke hukum.
Kini, Raudiah mendapat pendampingan atas kasusnya dari Komnas PA.
Pihak Rumah Sakit Membantah
Terkait masalah ini, pihak Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) membantah Raudiah hamil kembar.
Menurut pihak RSHJ, hasil diagnosis akhir menunjukkan bahwa Raudiah tidak kembar.
Informasi berupa hasil USG mengenai kemungkinan bayi kembar dari rumah sakit tersebut, menurut pihak RSHJ, tidak kemudian dijadikan patokan dalam menetapkan diagnosis akhir terhadap Raudiah. (*)