Salman Al-Jugjawy Bicara Islam dan Logika
Menurut Salman, Islam itu merupakan agama dengan ajaran yang sangat logis. Namun, tidak semuanya dapat dilogikakan.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketika hendak menyantap sebuah makanan, di dalam Islam kita disunnahkan untuk membasuh tangan terlebih dulu.
Sebab, dengan membasuh atau membersihkan kedua tangan, kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan kuman yang menempel.
Selain itu, ada hal lain yang disunnahkan. Misalnya, ketika kita hendak berangkat tidur.
Di dalam Islam, ketika hendak tidur disunnahkan untuk mengikuti arah perputaran bumi. Hal itupun dilakukan oleh Nabi Muhammad.
Sebab, dengan begitu kita tidak melawan perputaran bumi, sehingga walaupun kita tidur sebentar dan kondisi badan tetap segar.
Kedua contoh tersebut menunjukan bahwa Islam merupakan agama yang sangat logis bagi pemeluknya dan semua manusia yang ada di dunia ini.
Namun, Islam sendiri tidak selamanya dapat dilogikakan. Salman Al-Jugjawy menuturkan, contohnya seperti kentut ketika kita sudah melakukan wudhu untuk melaksanakan salat.
Jika dubur kita mengeluarkan gas kentut, maka kita diharuskan untuk bersuci dengan mengambil air wudhu. Padahal, seharusnya kita harus membasuh bagian yang mengeluarkan kentut. Hal itu tidak bisa dilogikakan.
Ketika kita kentut, apakah ada keterangan yang menyebutan harus membasuh bagian yang mengeluarkan kentut tersebut? Tidak ada.
"Kalau kita kentut, ya sudah kita langsung berwudhu, membasuh tangan, muka, kaki, enggak ada yang membasuh di bagian tersebut," papar Salman.
Maka dari itu, menurutnya Islam itu merupakan agama dengan ajaran yang sangat logis. Namun, tidak semuanya dapat dilogikakan.
Penulis buku "Markas Cahaya" inipun tidak hanya sedikit menjabarkan tentang hal tersebut.
Ngaji On Facebook bersama Salman Al-Jugjawy inipun akan tayang setiap harinya selama Bulan Ramadan di jam yang sama.(*)