Ferry Musyidan Ceritakan Detik-detik Di-Reshuffle: Lewat Jalur Tikus
Ferry menuturkan, dihubungi pada Selasa (26/7/2016) sekitar 18.50 WIB oleh seorang Staf Kepresidenan untuk pergi ke Istana Negara.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi Partai Nasdem sekaligus mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan menceritakan momen Presiden Joko Widodo memberitahu penggantian posisinya.
Ferry menuturkan, dihubungi pada Selasa (26/7/2016) sekitar 18.50 WIB oleh seorang Staf Kepresidenan untuk pergi ke Istana Negara.
Sesampai di Istana Negara sekitar 20.00, Ferry mengaku masuk ke kantor presiden melalui jalur-jalur yang tidak terpantau awak media.
"Saya gunakan jalur-jalur tikus yang tidak terpantau," kata Ferry di ruang kerja Menteri ATR/ Kepala BPN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Baru pada sekitar 21.00 WIB, anggota Tim Kampanye Jokowi-JK semasa Pemilu 2014 itu bertemu presiden dan wakil presiden.
Saat itu, kedua pimpinan negara menyampaikan pada Ferry bahwa ada pergantian anggota kabinet Kerja dan kementeriannya termasuk yang terdampak.
"Pak presiden tidak sampaikan apa yang jadi dasar (pergantian). Tapi saya bisa pahami," kata Ferry.
Setelah diberi tahu tidak lagi menjabat sebagai menteri, Ferry diberi kesempatan berbicara.
Dia menyampaikan bahwa diri selaku politisi sudah sadar dapat dilepas jabatannya sewaktu-waktu.
"Saya sadar betul pembantu itu, tentu yang dibantu harus merasa terbantu atau teringankan," sebut Ferry.
Mantan Ketua Umum PB HMI ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah dipercayakan untuk memimpin lembaga negara.
"Saya sudah lakukan yang maksimum, mohon maaf. Saya juga terima kasih diberi kepercayaan dan kesempatan memimpin lembaga negara," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melakukan perombakan pada anggota Kabinet Kerja.
Satu di antara yang tergantikan adalah Ferry Mursyidan Baldan.
Kader Partai Nasdem itu digantikan Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Nasional. (*)