Tak Bawa Dukungan KTP, Prof Arnauly Mengamuk di Kantor KPU DKI Jakarta, Lihat Videonya
"Mau jadi apa republik ini? Kalau banyak aturan seperti ini? Kenapa saya tidak diterima dengan dukungan dari saya sendiri saja?"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang bernama Prof DR KH Ir Drs Arnauly Aminullah SE, MBA tiba-tiba mengomel di kantor KPU DKI Jakarta saat akan mendaftar menjadi pasangan calon perseorangan.
Dirinya yang datang sendirian tanpa calon wakil gubernur tidak terima harus memberikan dukungan jumlah KTP sebanyak 532.213 lembar fotokopi KTP karena menilai hal itu adalah sebuah pembodohan.
"Mau jadi apa republik ini? Kalau banyak aturan seperti ini? Kenapa saya tidak diterima dengan dukungan dari saya sendiri saja? Kita ini bangsa beradab," teriaknya di depan Komisioner KPU DKI Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Arnauly mengatakan bahwa aturan saat ini merupakan ketentuan yang berasal dari bangsa asing dan telah menodai kemerdekaan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat.
Dengan suara yang bergemetar dan tangan yang mengacung menunjuk Komisioner KPU, Betty Epsilon, Arnauly yang mengklaim telah dikenal dunia tidak terima atas senyuman yang disunggingkan ketika mendengar pernyataannya.
"Saya tahu, saya bisa membaca senyuman ibu. Saya bukan orang gila. Saya ini terkenal di seluruh dunia, saya tidak suka ibu senyum meremehkan saya," lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Betty Epsilon menegaskan kembali bahwa setiap pasangan calon yang akan melalui jalur perseorangan untuk membawa berkas dukungan dengan jumlah yang telah ditetapkan dari awal.
Serta meminta kepada Arnauly untuk kembali lagi jika berkas dukungan sudah lengkap dan berjanji akan memproses dukungan tersebut. (*)