Edo Nekat Membunuh Kakek dan Nenek saat Tepergok Mencuri
Edo Pratama (19), terdakwa pembunuhan, didakwa pasal berlapis oleh jaksa penuntut umum.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGKARANG -- Edo Pratama (19), terdakwa pembunuhan, didakwa pasal berlapis oleh jaksa penuntut umum.
Di dalam dakwaan yang dibacakan pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (25/8/2016), Edo didakwa dengan dakwaan kesatu primair dan subsidair.
Pada dakwaan kesatu primair, Edo didakwa pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Pada dakwaan subsidair, Edo dijerat pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang mati.
Edo menjadi terdakwa pembunuhan terhadap pasangan kakek nenek Halim Sari dan Hartini, pada April lalu.
Edo menusuk pasangan ini menggunakan pisau yang dibawanya di rumah korban di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pidada, Panjang.
Alasan terdakwa Edo Pratama membunuh pasangan kakek nenek Halim Sari dan Hartini, karena tepergok mau mencuri di rumah korban.
Itu terungkap dalam dakwaan jaksa penuntut umum yang dibacakan Desi Andriani pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Lampung.
Desi mengatakan, awalnya Edo masuk ke dalam rumah korban dengan cara melompat tembok belakang rumah korban.
"Pada sast itu terdakwa memegang pisau yang sudah dipersiapkan sebelumnya," ujar Desi.
Korban Halim mendengar ada suara berisik di halaman belakang rumahnya.
Halim membuka pintu belakang dan melihat Edo. Ada orang di belakang rumahnya, Halim berniat menutup pintu namun dihalangi Edo.
"Terdakwa menusuk pisau ke perut, bahu dan rusuk kanan Halim berkali-kali," ucap Desi.
Hartini yang mendengar jeritan suaminya mengecek ke belakang rumah. Hartini melihat Edo sudah di atas tubuh Halim.
Ketakutan, Hartini masuk ke dalam rumah.
Edo mengejar Hartini lalu menusukkan pisaunya ke tubuh Hartini.
Hartini sempat melawan dengan menepis tangan Edo hingga pisau di genggamannya terjatuh.
Halim ternyata masih bisa bangkit. Halim mengambil kursi hendak memukul Edo namun gagal.
Edo berbalik badan mencekik Halim. Hartini tidak tinggal diam melihat suaminya jatuh tertelungkup.
Hartini mengambil pisau Edo yang terjatuh lalu menusukkannya ke punggung Edo.
Edo akhirnya melarikan diri. Halim dan Hartini tewas karena kehabisan darah.
Edo Pratama (19) mengaku kena begal usai membunuh pasangan kakek nenek Halim dan Hartini.
Di dalam dakwaan jaksa penuntut umum Desi, disebutkan bahwa usai Edo menusuk Hartini dan Halim, melarikan diri ke rumah temannya bernama Masni.
Masni melihat jaket yang dikenakan Edo berlumuran darah.
Edo ketika itu mengaku baru kena begal. Namun Masni tidak mau membukakan pintu rumahnya.
Edo pun meninggalkan jaketnya di depan rumah Masni.
Edo pergi ke Metro lalu pergi lagi ke rumah temannya di Palembang, Sumatera Selatan.
Karena temannya tidak ada di rumah, Edo pergi ke daerah Muara Enim, Sumatera Selatan.
Di sana Edo tinggal bersama seorang kakek yang baru dikenal.
Jejak Edo tercium polisi, Aparat Polsek Panjang menangkap Edo di rumah tersebut. (*)