Kasus Depresi Bisa Berakibat Fatal, Kenali Beragam Gangguan Mental Berikut
Banyak orang berpikir bahwa sakit hanyalah secara fisik. Namun, perlu diketahui juga bahwa mental kita juga bisa menderita sakit, loh.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang berpikir bahwa sakit hanyalah secara fisik. Namun, perlu diketahui juga bahwa mental kita juga bisa menderita sakit, loh. Stres, depresi, merasa tertekan, hingga perasaan ingin bunuh diri merupakan bentuk dari gangguan kesehatan jiwa, yang saat ini masih tabu dibahas di lingkungan masyarakat.
Bahkan, masyarakat masih menganggap bahwa orang yang terkena gangguan mental adalah orang gila.
Menurut data WHO (World Health Organization), di Indonesia terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia, dan 47.5 juta orang terkena demensia.
Baca: Mengenal Gangguan Mental yang Dialami Joker, Saat Sedih Malah Tertawa
Menurut survei yang dilakukan oleh WHO, sekitar 20% anak-anak dan remaja di dunia mengalami masalah mental. Dan lebih dari 800 ribu orang setiap tahunnya mati karena bunuh diri. Bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar kedua yang terjadi pada usia 15-29 tahun.
Perlu untuk kalian ketahui juga nih, kalau gangguan mental memiliki banyak jenis. Yuk, kenali jenis-jenis gangguan mental beserta gejala-gejalanya:
1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Ketika seseorang berada di suatu tempat ataupun berada di suatu kejadian, penderita anxiety disorder akan merasakan rasa ketakutan yang luar biasa, dan juga disertai dengan perubahan tanda fisik seperti: detak jantung yang berdetak makin cepat, sering merasa pusing, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.
Gejala lainnya yang dialami adalah kepanikan atau kecemasan saat berada di tempat umum. Penderita anxiety disorder selalu dipenuhi dengan rasa kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran berlebih.
2. Gangguan Psikotik (Psychotic Disorder)
Gangguan ini mempengaruhi pemikiran dan kesadaran yang ada pada diri penderita. Gejalanya adalah penderita ini sering berhalusinasi terhadap suara maupun gambar yang tidak nyata. Mereka mendengar suara-suara maupun melihat gambar-gambar yang sebenarnya tidak ada.
3. Obsessive-Compulsive Disorders (OCD)
Gejala OCD ini dimulai dari adanya pikiran yang mengganggu dan timbul secara terus menerus dan juga perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang, kedua hal yang dirasakan itu dapat menimbulkan rasa cemas dan takut.
Contohnya, menghindari bersalaman dengan orang lain, tidak bisa melihat benda-benda yang berantakan atau benda-benda yang tidak simetris
4. Gangguan Stress Pasca-Trauma
Dikenal juga dengan istilah Post-Traumatic Stress Disorder (PSTD), gangguan ini biasanya terjadi saat seseorang baru saja mengalami kejadian atau keadaan yang menakutkan atau membuat stres.
Kejadian tersebut biasanya menjadi suatu momen yang terus teringat dan membuat penderita merasa ketakutan yang hebat saat mengingatnya.
5. Anti Sosial (Sociopathy)
Pada gangguan ini, penderita merasakan ketakutan yang sangat besar ketika berada di keramaian ataupun saat berinteraksi dengan orang lain. Nah, gejala-gejala awalnya bisa seperti: suka menghina orang, agresif, tidak bisa beradaptasi dengan orang lain, sinis ketika melihat orang lain, dan juga memiliki sifat tidak empati pada orang lain.
6. Self Injury
Ingin melukai diri sendiri sampai dapat membahayakan nyawanya sendiri merupakan bagian dari gejala self injury.
Penderita merasakan kalau dia melukai tubuhnya akan merasa semua masalah yang dihadapi selesai. Penderita ini juga cenderung membenci dirinya sendiri, sulit mengendalikan emosinya, dan stres berat.
Nah, Tribunners, bagi kamu yang mengalami gejala-gejala depresi ataupun stres, yang diakibatkan putus cinta, kehilangan orang yang disayang ataupun kejadian-kejadian yang pernah kalian alami dan membuat kalian merasa stres, kamu bisa coba baca mengenai gejala-gejala yang ada diatas ya, Tribunners!
Baca: Manfaat Tidur Siang, Dapat Membuatmu Bahagia hingga Menghilangkan Gangguan Mental
Dan, kalau memang gejala-gejala itu ada di diri kalian, jangan takut atau malu untuk cerita ke orang-orang terdekat yang kalian percaya, dan juga pergi ke psikiater supaya kalian dapat penanganan yang tepat mengenai kesehatan mental kalian.
Ingat, jangan memendam apa yang kalian rasakan ya, karena akan membuat kalian semakin stres dan takut. (*)
Penulis : Bernadette Yovita Adriana