6 Tips Sembuhkan Trauma Pasca Diselingkuhi,Coba Berolahraga hingga Tulis Buku Harian
Mengalami perselingkuhan membawa dampak psikologis bagi korban. Cara sembuhkan trauma pasca diselingkuhi adalah melakukan hobi yang kamu sukai.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Tips sembuhkan trauma pasca mengalami perselingkuhan, bisa dengan melakukan hobi yang kamu sukai.
Perselingkuhan membawa dampak psikologis bagi yang mengalaminya.
Sempat viral di media sosial, kisah 'Layangan Putus' yang mengisahkan seorang Ibu yang harus merawat 5 anaknya seorang diri, yang diduga suaminya telah pergi karena berselingkuh.
Lalu, bagaiamana kondisi traumatik dari para wanita yang menjadi korban perselingkuhan ?
Tribunnews.com telah menghubungi seorang Psikolog Keluarga, Adib Setiawan S.Psi., M.Psi, dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia yang beralamat di Bintaro, Jakarta.
Menurut Adib, pemulihan pasca diselingkuhi bisa dilakukan dengan cara yang bermacam-macam.
Berikut cara pemulihan ketika menjadi korban perselingkuhan menurut Psikolog:
Selebgram Lola Diara Keberatan Soal #LayanganPutus, Ini 6 Faktanya, Berbisnis Saham di Usia 19
1. Berceritalah dengan Orang Terdekat
Berbagi cerita bisa meringankan beban akibat konflik berkepanjangan.
Bercerita bisa dengan orang tua, sahabat, dan kerabat lain yang sekiranya bisa membuat korban lebih kuat.
Menurut Adib, korban perselingkuhan rentan stress dan untuk menguranginya bisa dengan berbagi cerita.
"Bisa cerita dengan orang-orang terdekat itu supaya dia ada dukungan, dia perlu dukungan untuk tetap tegar," ujarnya melalui sambungan telepon pada Selasa (5/11/2019).
Jejak Akun Diduga Mommy ASF, Penulis Cerita Viral Layangan Putus di Instagram Ricky Zainal
2. Menulis Buku Harian
Jika Anda tipe orang yang sulit mengungkapkan perasaan kepada orang lain, menulis buku harian bisa menjadi pilihan.
Mencurahkan isi hati bisa membuat perasaan lebih lega.
Sebaiknya jika Anda ingin pulih dari trauma paska perselingkuhan, jangan memendam perasaan sendirian.
Menulis buku harian bisa menjadi alternatif yang baik supaya tidak mengalami stress berkepanjangan.
Kisah Pilu 'Layangan Putus', Begini Tips Dari Psikolog Atasi Trauma Pasca Perselingkuhan
3. Berolahraga dengan Baik
"Olahraga bisa menjadi satu di antara pilihan yang baik untuk mengatasi trauma paska perselingkuhan," ujar Adib pada Selasa (5/11/2019).
Kesehatan tubuh harus tetap dijaga meskipun kondisi hati dan pikiran sedang tidak baik-baik saja.
Olahraga bisa menjadi pemicu mengurangi stress dan menambah semangat hidup.
Mariam 'Si Manis Jembatan Ancol' Ulang Tahun ke-50, Apa Rahasia Kiki Fatmala Tetap Awet Muda?
4. Menghibur Diri dengan Menonton Film
Ada kalanya saat stress melanda, hiburan bisa menjadi obat yang mujarab.
Menonton film bisa menjadi hiburan yang baik untuk melupakan sejenak permasalahan rumah tangga.
Tontonlah film-film yang membawa pengaruh baik dan bisa berdampak kepada psikologis untuk memicu hormon kebahagiaan.
5. Menjalani Hobi yang Anda Suka
VIRAL Kisah 'Layangan Putus' di Media Sosial, Ini Faktor Penyebab Perselingkuhan Menurut Psikolog
Permasalahan rumah tangga yang tidak ada habisnya seringkali membuatmu lupa melakukan kegiatan atau hobi yang Anda sukai.
Cobalah untuk kembali melakukan kegiatan yang kamu sukai, memulai hari-hari dengan berani dan memulai hobimu lagi.
"Kalau dia sibuk melaksanakan kegiatan atau hobi yang dia suka, itu bisa menjadi meringankan bebannya," ujar Adib.
6. Mengikuti Terapi ke Ahli
Jika pasca perselingkuhan, Anda mengalami gejala sulit tidur, tidak mau makan, semangat jadi menurun itu artinya Anda disarankan untuk mengikuti terapi ke ahli, seperti psikolog.
Jika sudah mencapai gejala yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari, maka tingkat stress Anda sudah tinggi.
Intip Tips Keuangan ala Anak Kos Ini Supaya Nggak Jadi Sobat Misqueen
Untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan, maka mengikuti terapi atau hipnoterapi sangatlah dibutuhkan.
Menurut Adib, jika kondisi trauma paska perselingkuhan semakin memburuk, bisa disembuhkan dengan datang ke psikolog.
Konflik rumah tangga bisa terjadi oleh siapa saja, kunci supaya kita tidak menjadi seperti layangan putus adalah wanita harus mandiri dan tidak membebani lelaki.
Dijelaskan oleh Adib, wanita harus bisa menjadi kuat, supaya tidak diinjak-injak lelaki.
"Wanita dan laki-laki harus memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal pendidikan, harkat dan martabat, termasuk juga dalam peluang-peluang pekerjaan.
Kasus Depresi Bisa Berakibat Fatal, Kenali Beragam Gangguan Mental Berikut
Karena seringkali laki-laki berani menginjak-injak perempuan karena keadaaa perempuan yang lemah," ujar Adib.
Adib juga menyarankan wanita agar punya keahlian dan cita-cita.
"Tentunya saya katakan, saya lebih menyarankan bagaimana perempuan harus punya keahlian, harus punya cita-cita supaya para lelaki ini mereka tidak seenaknya sendiri," tuturnya. (*)
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Inza Maliana)