Haru, Gubernur Papua Barat Menitipkan Raja Ampat
Di momentum itu, Gubernur menyampaikan salam perpisahan kepada masyarakat Raja Ampat dan juga pesan untuk Pariwisata Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Air mata itu sarat makna. Di saat duka, haru, gembira, bahagia, sama-sama bisa meneteskan air di sudut mata.
Mungkin, percampuran antara semua perasaan itulah, yang membuat Gubernur Papua Barat Abraham Atururi meneteskan air mata dalam pembukaan Festival Pesona Raja Ampat 2016 di Pantai Waisai Torang Cinta, Raja Ampat, Selasa (18/10), kemarin.
Di momentum itu, Gubernur menyampaikan salam perpisahan kepada masyarakat Raja Ampat dan juga pesan untuk Pariwisata Indonesia.
”Jaga ekosistem alam kita yang sudah mendunia ini! Jaga keajaiban surga-Nya yang diberikan pada kita! Itu modal perekonomian rakyat kita,” ujar Abraham yang langsung disambut tepuk tangan para pengujung yang hadir.
Di pembukaan festival yang sudah digelar yang ke-7 itu, gubernur berpamitan karena masa jabatannya akan berakhir 2 bulan lagi.
Abraham sudah terpilih menjadi orang nomer satu di Papua Barat selama dua periode dan sudah tidak boleh ikut pemilihan Gubernur kembali.
”Raja Ampat sudah mendunia, ini juga berkat dukungan Kemenpar RI yang sangat konsisten dan memperhatikan Raja Ampat dalam mengedepankan Pariwisata sebagai core ekonomi bangsa. Ini harus dijaga, masyarakat harus sadar wisata dan sadar akan niatan pemerintah. Dulu Raja Ampat hanya sebuah pulau saja, tapi lihat sekarang banyak wisatawan datang pembangunan semakin berkembang,” ujarnya sambil menangis.
Dalam pembukaan tersebut, Abraham melakukan pemukulan Gendang tanda festival yang sudah menjadi agenda rutin Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Disbudpar Raja Ampat itu dimulai.
Gubernur saat pemukulan gendang tanda mulainya festival didampingi oleh Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati dan perwakilan Kemenpar dihadiri oleh Kepala Bidang Promosi Wisata Bahari Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto.
Festival tersebut rencananya akan digelar mulai tanggal 18-21 Oktober 2016.
Dalam paparannya Abraham menambahkan, alam bawah laut Raja Ampat bukan hanya diakui Indonesia saja, namun kelasnya sudah mendunia.
Kata Abraham, wilayahnya ini adalah tempatnya coral terhebat, terlengkap, terbaik dunia. Selain kekayaan karang dunia, Raja Ampat juga merupakan jantung dari segitiga karang dunia. Sehingga, lanjutnya, laut Raja Ampat memiliki biota laut yang begitu beragam.
Selain paus, lumba-lumba, dan duyung, under water Raja Ampat juga dihuni lima jenis penyu, pari, hiu yang unik yaitu Wobbegong dan Kalabia atau hiu berjalan.
Ada juga kuda laut, ikan endemik yang jenisnya mencapai 15 buah, kerang-kerangan sampai 699 jenis, ikan karang sampai 1427 jenis, dan karang keras 553 jenis.
“Kedepannya kita harus ada yang baru dan harus ada yang lebih hebat dari sekarang, namun semua pantai dan isinya harus dijaga, jangan dirusak karena itu sumber rezeki rakyat kita, kita juga harus memperbanyak investor dari dalam negeri, bukan luar negeri saja,” ujarnya lagi tegas.
Ucapan Abraham tidak salah. Raja Ampat sudah masuk wisata bahari underwater yang paling hebat di dunia versi CNN Travel, dan sudah diakui oleh ratusan bloger dan video bloger di seluruh dunia.
Surganya para penyelam dan snorkeling yang sudah dicoba oleh banyak selebriti dunia.
Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya mengaku senang dengan konsistennya Festival Pesona Raja Ampat dari tahun ke tahun.
Calender of event milik Raja Ampat itu sudah menjadi daya tarik tersendiri Pariwisata Indonesia.
”Namun bukan hanya kekayaan alam bawah lautnya saja, namun flora dan fauna dan kekayaan alam Raja Ampat juga harus menjadi muncul di kemudian hari, itu sudah terbukti dengan banyaknya burung-burung yang unik dan langka di alam ini,” ujar Raseno.
Dalam acara kemarin, memang sudah muncul berbagai terobosan Pariwisata di Raja Ampat. Salah satunya dengan dibuatnya buku Bird of Papua oleh pelaku Pariwisata di Papua yang langsung diserahkan ke Gubernur Abraham.
”Karena dengan semakin banyaknya pilihan wisata di Raja Ampat, maka akan semakin banyak peluang wisatawan untuk datang ke Indonesia. Apalagi setelah Bandara di Raja Ampat selesai, semua elemen penting Pariwisata di Raja Ampat harus siap dengan berbagai hal yang masuk, terutama melek tekhnologi atau Go Digital yang dicanangkan Kemenpar,” jelas pria asal Padang itu.
Dalam festival tersebut, sejumlah kegiatan yang akan digelar dalam Festival Raja Ampat tahun 2016 antara lain Under Water Foto, Lomba Foto Instagram, Beach Clean, Try Scuba Diving, Lomba Bahari, Wisata Kuliner, Lomba seni kerajinan tangan masyarakat, Paket Wisata Alam, Lomba Foto Jurnalis serta beberapa kegiatan lainnya.
Khusus bagi yang ingin ikut lomba foto, panitia masih membuka waktu upload lomba hingga Sabtu, 22 Oktober 2016, pukul 10.00 WIT.
Hadiah jutaan rupiah akan diberikan pada pengumuman hari Minggu, 23 Oktober 2016 di akun resmi instagram @festivalrajaampat.
Pesan Gubernur Abraham Atururi itu pas dengan apa yang sering disampaikan oleh Menpar Arief Yahya.
Alam yang indah, bawah laut yang cantik, itu harus dijaga kelestariannya, jangan sampai rusak, apalagi dirusak. Keindahan bawah laut itu adalah aset paling mahal yang dimiliki oleh Raja Ampat.
“Ingat, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata.