Akses Kapal ke Karimunjawa Makin Terbuka
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menambah layanan penyebrangan dari Jepara ke Karimunjawa. Ini akan mempermudah akses transportasinya ke Karimunjawa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar gembira datang untuk destinasi pariwisata Karimunjawa.
Salah satu destinasi unggulan di Jawa Tengah itu akan semakin mudah akses transportasinya setelah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menambah layanan penyebrangan dari Jepara ke Karimunjawa.
”Kami tingkatkan ini karena komitmen kami mendukung pariwisata Indonesia dengan menghadirkan KMP Siginjai dengan rute Jepara-Karimunjawa. Karimun jawa sudah mulai berkembang dan diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Kami ciptakan transportasi ini dengan harga terjangkau untuk wisatawan,” ujar PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi, Minggu (20/11/2016).
Layanan penyebrangan ini, imbuh Faik, sangat penting dalam mendukung akses transportasi dari dan ke Karimunjawa.
Tidak hanya sebagai akses transportasi, tetapi KMP Siginjai yang melayani rute Jepara-Karimunjawa juga memiliki peran vital terhadap pembangunan daerah di Karimunjawa karena menjadi satu-satunya moda transportasi yang diandalkan sebagai angkutan transportasi.
"Tidak hanya mengangkut penumpang dengan kapasitas hingga 260 orang, tetapi KMP Siginjai yang melayani Jepara-Karimunjawa juga dapat mengangkut sekitar 19 unit kendaraan. Tentu layanan ASDP di lintasan ini dapat menjadi pilihan utama, karena selain tarif terjangkau (subsidi), fisik kapal yang besar relatif lebih aman dan nyaman saat ombak besar," kata Faik.
Kata Faik, perekonomian di wilayah Karimunjawa pun juga bergantung kepada KMP Siginjai, karena jika seminggu saja tidak beroperasi, masyarakat akan kesulitan karena berimbas kepada kenaikan harga barang yang menjulang tinggi.
Sementara itu, GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Jepara Yudhi Yanuar mengatakan KMP Siginjai menjadi moda transportasi yang digemari oleh wisawatan yang ingin menyeberang ke Karimunjawa, terutama wisawatan luar negeri.
“Walau ada kapal cepat, KMP Siinjai masih dicari. Selain tarif tiket yang murah, sepertiga dari kapal cepat, jadwal KMP Siginjai lebih pasti dan lebih nyaman. Waktu pelayaran sekitar 5-6 jam, jika cuaca bagus bisa lebih cepat," ujar Yudhi.
Saat ini, tingkat keterisian penumpang di KMP Siginjai sekitar 45 persen. Selain ASDP, juga ada alternatif transportasi yang disediakan operator kapal cepat dari Kendal maupun PT Pelni dari Semarang, menuju Karimunjawa.
"Namun, kami terus berinovasi meningkatkan "benefit" pelayanan yang dapat dinikmati pengguna jasa. Seperti saat ini, kami menyediakan kursi pantai agar penumpang dapat relaksasi, menikmati atmosfer kenyamanan di atas kapal sepanjang perjalanan dari dan ke Karimunjawa. Tidak muluk-muluk, kami berharap libur Natal dan Tahun Baru mendatang bisa capai load factor 100 persen," katanya.
Yudhi optimistis, jumlah trafik pengguna jasa penyeberangan khususnya wisatawan asing yang akan ke Karimunjawa, akan meningkat pada musim libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Kondisi tanggal merah dan libur sekolah bulan Desember besok yang jatuh pada akhir pekan yang cukup panjang (long weekend) cukup berpengaruh mendongkrak trafik. Kalau turis lokal kan short stay, berbeda dengan turis asing yang rata-rata memilih long stay di Karimunjawa," katanya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat gembira mendengar kabar tersebut. Kata Ganjar, dengan fasilitas penyebrangan transportasi ke Karimunjawa akan berdampak kepada wisatawan yang akan melancong ke daerah yang indah tersebut.
”Ini tentu akan menjadi sarana pendukung yang sangat efektif. Karimunjawa harus terus bangkit dan berkembang untuk pariwisata Indonesia,” ujarnya.
Ganjar juga yakin pengembangan wisata di Pulau Karimunjawa bisa lebih cepat dari sebelumnya. Selain adanya KMP Siginjai, beberapa waktu lalu kawasan tersebut telah dialiri listrik selama 24 jam.
Listrik sendiri merupakan bagian dari proyek pembangunan infrastruktur wisata.Di Karimunjawa, pemerintah juga masih dalam proses pengembangan pelabuhan, dan menambah jaringan telepon dan wifi.
"Bandara Dewandaru juga diperpanjang, saat ini masih dalam proses agar pesawat besar bisa mendarat," kata Ganjar. Pemerintah Jateng sendiri terus memperhatikan empat destinasi wisata unggulan.
Selain Karimunjawa, destinasi yang dipromosikan, yaitu Borobudur, Dieng dan Sangiran. Karimunjawa, kata Ganjar, dianggap layak menjadi destinasi wisata nasional maupun international.
Oleh karena itu, semua pihak harus terus mempersiapkan agar Karimunjawa layak dijadikan destinasi unggulan.
Akses adalah satu dari aspek 3A yang sangat penting dalam pengembangan destinasi. Itulah rumus Menpar Arief Yahya, Akses, Atraksi, Amenitas, disingkat 3A.
Pekerjaan setelah akses lancar adalah memperbaiki dan menata atraksi di Karimunjawa dan melengkapi Amenitasnya, seperti hotel, resort, restoran, cafe, dan lainnya.
"Soal amenitas, biarlah swasta dan masyarakat yang bergerak. Negara yang harus menyediakan akses itu," terangnya.