November-Desember 2016, Kepri Dongkrak Wisman dengan Events
Salah satu yang membuat bisnis Tourism di Kepualauan Riau (Kepri) makin bergairah adalah serangkaian events yang digelar di akhir tahun 2016 ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis Tourism di Kepulauan Riau (Kepri) makin bergairah.
Salah satu yang membuat atmosfer itu bergairah adalah serangkaian events yang diposting di akhir tahun 2016 ini.
Seperti Trifam – Triathlon yang digelar 9 - 11 Desember 2016, The Santana Experience with Almalatina, 10 Desember 2016, Tribun Barelang Marathon, 11 Desember 2016 serta The 1st Batam Senior Golf Challenge, 13-14 Desember 2016, di Tering Bay, semua diburu wisman dari Singapura dan Malaysia yang jaraknya dekat.
Sejak November 2016, banyak event yang dilangsungkan di Bintan dan Batam, yang didatangi wisman Singapore dan Malaysia.
“Posisi geografis Kepri yang dekat dengan Singapura dan Malaysia sangat menguntungkan kami. Ke Singapore naik kapal tidak sampai 1 jam? Hingga akhir tahun, destinasi wisata di Kepri takpernah sepi. Even-even tadi dibanjiri ribuan wisatawan,” terang Kadispar Kepri, Buralimar, Jumat (16/12/2016) yang tertantang dengan target Kepri yang dipatok Menpar Arief Yahya harus lebih tinggi.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel bintang dan non bintang jadi ikutan terdongkrak naik. Hingga Oktober 2016 masing-masing naik dibanding September 2016.
Prosentasenya kenaikkannya juga cukup signifikan. Jumlah tamu yang menginap pada hotel bintang pada Oktober 2016 tercatat 71.938 orang. Jumlah ini meningkat 2,67 persen disbanding tamu bulan September 2016 yang sebanyak 70.064 orang.
Jika dibandingkan dengan tamu menginap bulan Oktober 2015 yaitu sebanyak 60.316 orang, terjadi peningkatan sebesar 19,27 persen.
Length of Stay-nya? Ikutan naik. Rata-rata lama menginap (RLM) hotel non bintang pada Oktober 2016 mencapai 1,84 hari. Angkanya naik 0,01 hari dibandingkan September 2016.
Sedangkan jika dibandingkan dengan RLM bulan Oktober 2015 yang tercatat 1,70 hari, naik sebesar 0,14 hari. “November dan Desember masih dihitung. Angkanya saya kira tak jauh beda karena hotel-hotel saat akhir pekan tetap penuh dengan tamu. Bandara dan pelabuhan juga tak pernah sepi,” tambah pria yang baru ditunjuk menggantikan Guntur Sakti itu.
Lantas apa yang membuat tourism Kepri bergairah? Selalu diburu wisman dari negeri tetangga? Jawabannya ternyata lantaran letak geografis yang dekat dengan negara seperti Singapura dan Malaysia.
"Ini masuk dalam kategori border tourism. Seperti yang pak Menpar selalu bilang, tourism itu dasarnya adalah kedekatan, proximity, jarak geografis yang dekat. Itu menjadi opportunity bagi Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia. Apalagi penyeberangan Batam – Siangapura hanya 45 menit. Sangat singkat," ucap Buralimar.
Potensi crossborder tourism ini diyakini Buralimar sangat besar. Contohnya sudah banyak. Eropa misalnya. Negara-negara yang teritorinya bisa ditempuh dengan jalan darat, pariwisatanya lebih sukses, jumlah wismannya lebih banyak.
Paris bisa menembus 60 juta, Madrid 50 juta, London 40 juta. sumbangan terbesarnya dari borderland tourism. Di Asia Tenggara, ada Singapore yang sukses mendatangkan 15 juta orang, Malaysia 25 juta, dan Thailand 30 juta, semuanya juga dibantu crossborder tourism.
Kebetulan, Kepri-Singapura-Malaysia juga dekat secara budaya. Daerahnya sama-sama Melayu sehingga komunikasinya berjalan lancar.
Imbasnya, Kepri pun sukses menorehkan namanya di posisi tiga besar penyumbang wisman terbanyak di Indonesia. Prosentasenya mencapai 20%. Raihannya hanya bisa dikalahkan Bali 40% dan Jakarta 30%.
“Sekarang Kepri sudahmemosisiikan diri sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia. Kami punya Batam, Bintan dan Anambas yang sangat strategis dikembangkan menjadi wisata yacht, marina dan tempat parkir perahu pesiar. Semuanya dekat dengan international hub udara maupun laut,” ungkap Buralimar.
Berkaca dari suksesnya Sail Karimata 2016 silam, Kepri memang pantas pede untuk mengembangkan wisata baharinya. Saat Sail Karimata digelar, Kepri sukses mendatangkan 90 yacht berbendera asing ke wilayahnya.
Ini merupakan rekor terbanyak yang pernah dicatatkan pada even sail internasional. Sail Bunaken 2009 yang sebelumnya mencatatkan yachter asing terbanyak, hanya menghadirkan 56 yatch atau perahu pesiar.
Nah, bagi yang penasaran dengan pariwisata Kepri, ada Kenduri Akhir Tahun yang bisa dinikmati 31 Desember 2016 nanti. Kegiatan itu akan digelar di dataran Engku Putri untuk memberikan hiburan wisman dan masyarakat Batam.
"Kami juga merencanakan pesta kembang api dan sinar laser juga akan digelar dalam kegiatan itu," kata dia.