Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BJ Habibie: Reformasi di Indonesia Berjalan Sesuai Rencana Tetapi Sasarannya Masih Jauh

"Mengenai reformasi apakah jalannya reformasi sesuai dengan rencana yang saya dan kawan-kawan lainnya persiapkan?"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in BJ Habibie: Reformasi di Indonesia Berjalan Sesuai Rencana Tetapi Sasarannya Masih Jauh
Tribunnews.com/ Wahyu Firmansyah
Bacharuddin Jusuf Habibie dalam Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa 'Refleksi 20 Tahun Reformasi' di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melaksanakan Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa 'Refleksi 20 Tahun Reformasi' di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).

Dalam acara tersebut Mantan Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, mendapat kesempatan memberikan sambutan.

Habibie mengatakan bila reformasi di Indonesia telah berjalan sesuai rencana.

Baca: Saat Menpora Imam Nahrawi Jadi Wartawan dan Wawancari Aries Susanti

Namun, sasarannya yang dicapainya masih jauh.

"Mengenai reformasi apakah jalannya reformasi sesuai dengan rencana yang saya dan kawan-kawan lainnya persiapkan? Apakah sudah sampai sasarannya? Untuk menjawab itu saya sampaikan jalannya sesuai rencana, sasarannya masih jauh," ujar Habibie.

Habibie mangatakan sasaran utama reformasi adalah manjunya perdaban manusia Indonesia.

Baca: Tommy Soeharto Targetkan Kader Partai Berkarya Isi 80 Kursi Legislatif Di DPR RI

Berita Rekomendasi

"Peradaban Indonesia itu adalah bahwa sumber daya manusia di bumi Indonesia yang kita andalkan benar-benar bisa diandakan kualitasnya dan perilakunya sesuai dengan budayanya," katanya.

Dalam memajukan peradaban Indonesia, Habibie menilai harus diisi dengan 3 elemen penting, yaitu budaya, agama, dan kemampuan mengembangkan negara melalui pengetahuan dan teknologi.

Baca: Fahri Hamzah Sebut Konyol Soal Dirilisnya 200 Nama Mubalig

Habibie memimpikan Indonesia menjadi negara produsen bukan lagi konsumen.

Segala sarana yang dibutuhkan untuk perkembangan SDM itu dapat buat dan dikembang oleh anak bangsa.

"Prasarana untuk kehidupan dan peradaban kita kembangkan sendiri secara mandiri," ujar Habibie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas