Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suryono, Petani Binaan Sinar Mas Peraih Ikon Prestasi Indonesia yang Kini Mendunia

Dalam acara ini terdapat 72 ikon prestasi Indonesia, datang ke acara menggunakan selempang hitam dengan garis emas

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Suryono, Petani Binaan Sinar Mas Peraih Ikon Prestasi Indonesia yang Kini Mendunia
Sinar Mas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-Pancasila) menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia, di Jakarta Convention Center (JCC), yang berlangsung selama dua hari hingga Selasa (22/8/2017).

Dalam acara ini terdapat 72 ikon prestasi Indonesia, datang ke acara menggunakan selempang hitam dengan garis emas, bertuliskan "72 Ikon Prestasi Indonesia".

Tujuh puluh dua orang dari berbagai profesi, latar belakang dan usia itu, menerima penghargaan dan apresiasi atas kinerja positifnya dalam mengharumkan dan memajukan bangsa Indonesia.

Salah satunya adalah Suryono, seorang petani binaan Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari Perusahaan Sinarmas APP. Ia meraih penghargaan ini lantaran menjadi contoh petani yang berkontribusi aktif dalam usaha memitigasi perubahan iklim dengan cara bertani holtikultura.

Mampu memberikan informasi jika terjadi titik api, dan turut menjadi lingkungan serta mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan.

"Saya sangat berterima kasih dan perlu diketahui tanggapan mengenai program binaan ini sangat positif. Ada perubahan yang signifikan di desa kami soal asap," ujar Suryono.

Pria yang mengikuti program DMPA di Desa Pinang Sebatang Barat, Siak, Riau itu mengklaim jika sejak dua tahun dibina wilayahnya bisa menekan hampir 90% asap pembakaran lahan dan hutan.

Berita Rekomendasi

"Sudah 90% kemarin. Dan sekarang sudah benar-benar bebas asap. Jadi sangat positif ini programnya," ujar Suryono dengan tersenyum.

Suryono sebagai petani binaan DMPA yang mendunia Suryono merupakan petani yang mendunia dan sempat menjadi salah satu pembicara di KTT PBB Perubahan Iklim (COP-22) di Marrakesh, Maroko, pada 7-18 November 2016.

Ia diundang menjadi salah satu pembicara dalam sebuah sesi dengan topik "Putting People at the Centre-Climate Friendly Forest Based Livelihood", di Paviliun Indonesia, Bab Ighli Marrakesh, Maroko.

Awalnya, pihak Sinar Mas mengatakan kepada dirinya jika akan ada beberapa survei dari internasional ke kebun miliknya.

Hal itu lantaran, mereka (pihak internasional) ingin membuktikan apakah benar petani bisa dan mampu untuk peduli lingkungan.

"Ternyata mereka beneran survei. Lalu kita juga buktikan bahwa dengan adanya binaan, petani bisa mengolah lahan dengan cara baik dengan tidak membakar lahan. Selain itu juga memanfaatkan limbah menjadi kompos, menjadi pakan ternak dan akhirnya menguntungkan bagi kita sendiri," ujar Suryono.

Setelah itu, Suryono mengaku mendapat undangan menjadi pembicara di KTT PBB Perubahan Iklim (COP-22) di Marrakesh, Maroko, pada 7-18 November 2016.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas