Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, Charoen Pokphand Indonesia Hibahkan Pusat Pelatihan Bisnis ke IPB
Rektor IPB Arief Satria pun menuturkan pentingnya kolaborasi yang dilakukan IPB dengan berbagai pihak untuk menghadirkan lulusan kompetitif
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) melakukan perjanjian kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ditandai dengan penandatangan kerjasama antara kedua belah pihak, Kamis (11/4/2019).
Penandatangan dilakukan oleh Presiden Komisaris CPI Hadi Gunawan Tjoe, Presiden Direktur CPI Thomas Efendy, dengan Rektor IPB Dr. Arif Satria yang berlangsung di kantor pusat CPI di Jakarta Utara.
Dengan kerjasama tersebut, maka perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak dan makanan olahan ayam itu akan memberikan hibah gedung Entrepreneur Teaching Center (ETC) atau pusat pelatihan bisnis ke IPB.
Selain itu juga dilakukan kerjasama mitra untuk kandang ayam broiler dengan populasi sebesar 40.000 ekor Presiden Direktur CPI, Thomas Efendy menuturkan langkah kerjasama ini dalam rangka mewujudkan komitmen CPI untuk mendukung pendidikan di Indonesia.
ETC yang akan dibangun ini berupa toko retail Prima lengkap dengan ruang berjualan dan ada juga foodcourtnya.
Tujuannnya dengan hadirnya ETC dapat membangun jiwa entrepreneurship pada mahasiswa karena nantinya juga akan diajarkan teknis pengelolaan usaha, akses kepada pemasok, kecukupan modal kerja, hingga sistem teknologi yang digunakan.
“Sehingga diharapakan saat mahasiswa lulus dari bangku kuliah mereka telah memiliki cara pandang yang lebih luas untuk menciptakan lapangan kerja baru,” kata Thomas di Kantor Pusat CPI, di Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).
Kemudian dengan adanya kerjasama untuk kandang boiler maka mahasiswa dapat lebih mengerti mengenai pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house atau kandang tertutup.
Harapannya mahasiswa bisa lebih mengerti cara membudidayakan ayam sehingga ayam yang dihasilkan memiliki bobot yang baik, sehingga nantinya setelah lulus mahasiswa dpaat meghasilkan ternak bisa lebih berdaya saing.
“Jadi biar lebih terbuka pada teknologi dan kita sadari di Indonesia tenaga sarjana peternakan yang lulus perguruan tinggi dan terjun ke dunia nyata soal closed house ini masih minim,” papar Thomas.
Rektor IPB Arief Satria pun menuturkan pentingnya kolaborasi yang dilakukan IPB dengan berbagai pihak untuk menghadirkan lulusan-lulusan yang kompetitif terutama menghadapi persaingan di zaman industri 4.0.
Baca: Kasus Audrey, Tmparan Keras Untuk Dunia Pendidikan
“IPB terus berbenah menyiapkan lulusan terbaik karena penting bagi bangsa ini, dengan kerjasama dengan Pokphand ini jadi sebuah starategis karena visi sama dan nodal memberikan iklim pada perguruan tinggi yang lebih kondusif,” Arif Satria menjelaskan.