Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

ASEAN Business Entity, Solusi ASEAN-BAC Hadapi Stagnasi Perdagangan dan Investasi Intra-ASEAN

ASEAN-BAC hadapi stagnasi perdagangan dan investasi intra-ASEAN dengan menciptakan ekosistem perdagangan dan investasi dengan ASEAN Business Entity.

Editor: Content Writer
zoom-in ASEAN Business Entity, Solusi ASEAN-BAC Hadapi Stagnasi Perdagangan dan Investasi Intra-ASEAN
ISTIMEWA
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid. 

“NTBs dan NTMs menjadi salah satu isu perdagangan di kawasan, hal ini yang ingin kita selesaikan melalui adanya legacy project ini,” kata Anne Patricia Sutanto, Policy Manager untuk ASEAN-BAC Trade Facilitation.

Inisiatif untuk mempromosikan perdagangan intra-ASEAN pun telah ditetapkan, yang meliputi beberapa sektor seperti energi baru terbarukan, kendaraan listrik, makanan dan minuman, tekstil dan finansial. 

Selain itu, ASEAN-BAC juga akan fokus pada peningkatan dan harmonisasi perjanjian perdagangan termasuk ATIGA, RCEP dan FTA ASEAN Plus, dikarenakan penekanan pada aspek regulasi menjadi sangat penting. 

“Bekerja sama dengan pemerintah, ASEAN-BAC telah memulai beberapa inisiatif, termasuk mereformasi kerangka hukum dan peraturan untuk memberikan perlakuan pajak yang setara bagi perusahaan rintisan, mendorong investasi intra-ASEAN, memperbarui persyaratan perizinan, dan mengurangi biaya kepatuhan,” kata Roderick Purwana, Policy Manager untuk Investment Facilitation. 

Kemudahan investasi kunci pertumbuhan ekonomi

Regulasi yang memudahkan untuk berinvestasi dan berdagang antar negara ASEAN diharapkan akan dapat memicu pertumbuhan ekonomi kawasan. 

Salah satu yang diupayakan lewat ASEAN Business Entity adalah membuat cost of doing business di kawasan ASEAN menjadi lebih rendah. 

BERITA REKOMENDASI

“ASEAN Business Entity menawarkan solusi jika seorang pengusaha sudah mendirikan perusahaan ASEAN di sebuah negara ASEAN, izin pendiriannya bisa dilegalkan juga di negara ASEAN lainnya, tanpa perlu mendaftarkan entitas bisnisnya awal lagi.  Jadi, cost of doing business akan lebih rendah. Ini akan meningkatkan inisiatif insentif untuk berinvestasi inter-ASEAN,” kata Bernardino Vega selaku Wakil Ketua ASEAN-BAC. 

Dengan regulasi yang memudahkan investasi dan perdagangan antar negara ASEAN ini, kolaborasi antar perusahaan di kawasan diyakini akan mengalami peningkatan. Terlebih, prinsip kolaborasi ini juga telah dilakukan oleh berbagai perusahaan besar seperti PT Astra International Tbk., Sinar Mas, Indika Energy, Bakrie Group, dan Mayora Group. 

Indika Energy misalnya, mengungkapkan siap berinvestasi di kawasan ASEAN dan mendukung kemudahan berbisnis antar negara di kawasan. 

“Sebagai perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, kami tahu ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi rantai pasok energi baru dan terbarukan. Untuk itu, Indika juga siap mendorong pemanfaatannya dengan mengutamakan proses berkelanjutan,” ujar Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy Group. 

Sinar Mas pun mengatakan bahwa mereka siap berkontribusi dalam mendukung kemudahan melakukan bisnis di kawasan ASEAN. “Kemudahan untuk berinvestasi adalah kunci keberhasilan pertumbuhan kawasan,” ujar Franky Oesman Widjaja, Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas