Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kembangkan Potensi Lewat BRImo, Agen BRILink, dan QRIS Desa Kelawi Raih Desa BRILiaN Hijau 2023

Berkat keindahan alam dan beragam potensi unik yang dimiliki, Desa Kelawi kini dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.

Editor: Content Writer
zoom-in Kembangkan Potensi Lewat BRImo, Agen BRILink, dan QRIS Desa Kelawi Raih Desa BRILiaN Hijau 2023
Dok. BRI
Desa Kelawi merupakan desa wisata dengan beragam potensi yang unik. 

TRIBUNNEWS.COM - Berkat keindahan alam dan beragam potensi unik yang dimiliki, Desa Kelawi dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.

Desa Kelawi terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Berbatasan dengan Selat Sunda dan punya garis pantai yang membentang sepanjang 9,8 km, desa ini pun memiliki sejumlah aset wisata bahari. Salah satunya yang paling terkenal adalah Pantai Minang Rua.

Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola dengan baik di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Saking terawatnya, pantai-pantai di desa ini kerap menjadi tempat persinggahan penyu saat bermigrasi untuk bertelur. Pada musim tersebut, anggota Pokdarwis pun siaga berjaga malam untuk menyelamatkan telur penyu serta merawatnya hingga menetas.

Baca juga: Bukti Keberpihakan Pada Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.068,7 triliun

Bicara potensi wisata, Desa Kelawi tidak hanya punya pantai. Desa ini juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Bagi penggemar wisata ekstrem, desa juga menyediakan jumping spot yang dapat memacu adrenalin.

Tidak hanya itu, Desa Kelawi pun memiliki daya tarik agrowisata. Desa ini terkenal akan varietas alpukat dan pisang yang bernama Pipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi.

Untuk mengembangkan agrowisata alpukat, Desa Kelawi menginisiasi program “1 KK, 2 Pohon Alpukat”. Lewat program ini, setiap keluarga diminta untuk menanam dua bibit alpukat. Guna membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri.

Berita Rekomendasi

Sekretaris Pokdarwis Desa Kelawi Rian Naikal menuturkan, alpukat yang sudah dipanen kemudian dijual. Peminat komoditas ini terbilang sangat tinggi sehingga Desa Kelawi kerap kekurangan pasokan. Oleh karena itu, Desa Kelawi sedang berupaya mengembangkan budi daya alpukat pipit secara masif.

Dengan semua keberagaman potensi yang dimiliki, Desa Kelawi punya sebutan sebagai "Sejuta Atraksi dalam Satu Destinasi."

Baca juga: Lowongan Kerja Bank BRI Lewat BRILiaN Marketing Specialist Program, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Timbulkan sampah

Sayangnya, popularitas Desa Kelawi sebagai desa wisata memunculkan masalah, yaitu sampah. Masih ada wisatawan yang membuang sampah sembarang. Belum lagi dengan sampah-sampah organik, seperti daun, ranting, dan batang kayu.

Untuk mengatasi masalah itu, Desa Kelawi mendirikan Bank Sampah Guwai. Inovasi yang juga dikelola oleh BUMDes Kelawi Mandiri ini melibatkan anggota Pokdarwis dan warga sekitar sebagai nasabahnya.

Rian mengatakan bahwa hingga kini, Bank Sampah Guwai memiliki 50 nasabah. Mekanisme kerjanya, mereka menyetorkan sampah ke bank sampah, kemudian ditimbang, dan dihargai berdasarkan jenisnya.

“Rata-rata sampah yang kami terima adalah sampah yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik dan kaleng. Nah, untuk per kilonya, kami hargai di kisaran Rp 300–Rp 400. Uang tersebut akan disetor ke rekening BRI nasabah,” tutur Rian saat dihubungi Kompas.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas