TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan multicabang olahraga Asian Para Games 2018, Sabtu, 6 Oktober 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta., Sabtu (6/10/2018) malam tadi.
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka pagelaran olahraga empat tahunan bagi para atlet disabilitas se-Asia ini merupakan yang ketiga kalinya digelar setelah sebelumnya digelar di Guangzhou, China pada 2010 dan di Incheon, Korea Selatan pada 2014 malam tadi.
Tepuk tangan meriah terdengar bergemuruh saat pembukaan Asian Para Games 2018 malam tadi.
Sama seperti ribuan penonton yang memadati SUGBK, Presiden Jokowi pun bertepuk tangan.
Nah, ada yang berbeda dilakukan Jokowi saat bertepuk tangan.
Saat kontingen Indonesia melakukan defile diiringi lagu Garuda di Dadaku, Presiden beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak tidak bertepuk tangan seperti biasanya.
Jokowi melakukan gerakan tepuk tangan dengan posisi tangan yang satu menepuk lengan satunya.
Tepukan itu adalah tepukan disabilitas tuna netra dan tuna rungu.
"Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya bangga menyambut kehadiran bapak, ibu, dan saudara tamu-tamu istimewa dari 43 negara. Melalui Asian Para Games tahun 2018 ini kita ingin mempererat persaudaraan, menjunjung tinggi kemanusiaan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya nyatakan dengan resmi Asian Para Games dibuka. Selamat berjuang, sukses," kata Presiden seraya memeragakannya dalam bahasa isyarat.
Upacara pembukaan diawali dengan atraksi kolosal yang menampilkan keragaman di Indonesia. Bendera Merah Putih dibawa Ketua Dewan Pengarah Asian Para Games 2018 Puan Maharani memasuki stadion yang dilanjutkan dengam pengibaran diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan defile atlet dan ofisial dari 43 negara peserta. Secara alfabetis, defile diawali oleh Afghanistan dan diakhiri oleh tuan rumah, Indonesia.
Tampak pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan Ibu Tuti Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-11 Boediono, dan Sinta Nuriyah Wahid mengibarkan bendera merah putih kecil.
Upacara pembukaan ini sendiri mengambil tema "We are One". Ketua Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa semua perbedaan justru membuat negara Indonesia menjadi besar.
"Dengan semangat persatuan Indonesia, itulah tema yang kami pilih untuk upacara pembukaan ini 'We Are One'," kata Raja dalam sambutannya.