TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perasaan senang dan bangga menyelimuti Muhammad Fadly Immamudin saat berhasil meraih medali emas nomor 4.000 M Individual Persuit (IP) Putra C-4 Asian Para Games 2018 dengan mencatat waktu 05 menit, 03 detik dalam lomba yang digelar di Velodrome Rawamangun Jakarta, Jumat (12/9/2018).
Dia sukses mengubur impian saingan terberat yang merupakan juara bertahan, Mohd Najib dari Malaysia yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 5 menit, 0,6 detik. Medali perunggu direbut Gurlal Singh (India) dengan waktu 6 menit.
"Alhamdulillah, saya bisa menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia pada penampilan perdana di Asian Para Games 2018. Prestasi yang saya capai ini berkat dorongan dan doa dari keluarga, orang tua serta masyarakat Indonesia," ungkap M Fadly usai lomba.
Sebagai bentuk rasa syukur, Fadly berniat mempergunakan bonus yang diterimanya untuk ditabung, biaya umroh keluarga dan menyumbang korban gempa bumi dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Ya, saya memang berniat memberangkatkan keluarga dan orang tua umroh dari bonus yang diberikan pemerintah. Dan, saya juga akan menyumbang untuk korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala," kata pembalap yang salah satu kakinya diamputasi akibat ditabrak rider Thailand di Sentul International Circuit, 3 tahun lalu itu.
Di Asian Para Games III/2018, ayah sati anak ini meraih 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Total bonus yang diterimanya mencapai Rp2,250 miliar.
Rinciannya, Rp 1,5 miliar untuk peraih medali emas dan Rp 500 juta untuk medali perak dan Rp250 juta medali perunggu.