News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Dirut Pertamina Tertawa Ditanya Pembatasan BBM Bersubsidi

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas Pertamina tengah mengisi BBM ke salah satu kendaran di sebuah SPBU guna melakukan pengisian BBM di SPBU Sei Ladi,Baloi, Batam, Selasa(13/5/2010).Mulai Januari 2011, konsumsi BBM subsidi dibatasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Entah apa yang ada dipikiran Direktur Utama PT Pertamina (Persero)  Karen Agustiawan memilih tertawa ketimbang memberikan penjelasan panjang soal BBM bersubsidi, terutama untuk jenis premium yang katanya sebenarnya tidak disubsidi.

"Ha..ha..ha...," demikian Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (2/12/2010), ketika ditanya wartawan soal BBM bersubsidi jenis premium yang katanya sebenarnya tidak disubsidi serta rencana kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang diwacanakan Pemerintah.

Tawa tersebut tak pelak membuat wartawan heran dan aneh, apalagi tak biasanya Karen tertawa lepas seperti itu di hadapan wartawan.
 
Setelah puas tertawa, Karen hanya memberikan penjelasan pendek hingga berlalu dari hadapan wartawan dengan mobilnya. "Kita sudah sangat transparan, biaya pokok berapa, biaya pengolahan berapa. Kita sudah sampaikan di sini (DPR)," kata Karen.

Masalah BBM bersubsidi belakangan ini mendapat sorotan menyusul rencana pemerintah seperti yang dikemukakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa yang akan membatasi penggunaan BBM bersubsidi.

Caranya dengan melarang mobil keluaran tahun 2005 ke atas menggunakan BBM bersubsidi.

Ditempat sama, Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun, mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak mengenai pembatasan BBM bersubsidi.

"Soal pembatasan BBM bersubsidi saya tidak bicara banyak dulu. Kami (Pertamina) minta ada kejelasan pemerintah. Karena bicara BBM, harus ada payung hukum meski berkembang banyak opsi (pembatasan BBM bersubsidi). Tapi kami (Pertamina) pada intinya menyiapkan eksekusi kalau sudah ada keputusan," kata Harun.

Dijelaskan, begitu banyak opsi pembatasan BBM bersubsidi yang berkembang saat ini. "Jadi kita belum bisa memilih," papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini