News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mobil Buatan Siswa SMK

Kemenperin Ajak Diskusi Investor Mobil Esemka

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) melakukan reconditioning terhadap mobil ESEMKA Rajawali, sebelum melakukan uji emisi, di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tanggerang Selatan, Senin (27/2/2012). Mobil buatan anak SMK di Solo tersebut hari ini menjalani serangkaian test, agar dapat dipergunakan dan diproduksi massal. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Kontan, Anna Suci Perwitasari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tudingan sebagian pihak mengenai kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah terkait pengembangan mobil Esemka sebagai mobil nasional dibantah oleh Kementerian Perindustrian.

Sebagai bukti, Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengajak investor mobil Esemka untuk berbincang mengenai strategi dan tahap-tahap yang perlu disiapkan dalam hal pengembangan mobil Esemka ke depan.

“Saya akan ajak bicara pihak investornya. Ada banyak hal yang perlu kita siapkan bersama. Industri mobil itu padat modal (capital intensive), padat karya (labour intensive), dan juga padat teknologi. Kita juga harus mempersiapkan masalah supply chain (pasokan bahan bakunya). Belum lagi masalah-masalah hukum agar proses produksi tidak menyalahi aturan. Ini semua harus direncanakan. Disiapkan,” kata MS Hidayat saat ditemui di Jakarta, Senin (5/3/2012).

Lebih lanjut, hal yang perlu diperhatikan adalah pilihan mesin yang akan dipakai Esemka yang berpengaruh pada para pesaing yang akan langsung dihadapi oleh mobil Esemka begitu terjun ke pasar industri otomotif nasional.

Terkait gagalnya uji emisi yang baru dijalani oleh mobil Esemka, MS Hidayat mengungkapkan, pihaknya tidak bisa mengintervensi lantaran proses tersebut memang wajib dilewati oleh seluruh pelaku industri otomotif tanpa terkecuali. Dengan kegagalan tersebut, ia berharap pihak mobil Esemka bisa menemukan kelemahan dan segera mampu berbenah.

“Ada positifnya juga dengan kegagalan (uji emisi) itu. Dengan begitu mereka segera tahu kelemahannya apa. Dari situ segera dibenahi. Yang pasti saya juga berkepentingan agar (mobil Esemka) ini berkembang. Saya juga ingin kita punya mobil nasional,” ungap MS Hidayat.

Sementara itu, terkait program Kemenperin sendiri, Hidayat menyatakan bahwa pihaknya juga telah memiliki peta jalan (roadmap) industri nasional hingga 2025 mendatang. Proses diskusi yang digagas disebut, lanjut Hidayat, berguna untuk menyeleraskan proses pengembangan mobil Esemka.

“Esemka juga katanya nggak mau langsung produksi secara nasional, melainkan per daerah. Jadi, misalnya, Solo dulu, lalu mana lagi, baru menyeluruh ke Indonesia. Ini semua kan perlu diselaraskan (dengan program Kemenperin). Jadi masih banyak yang perlu disiapkan. Tapi kami pasti akan selalu bantu. Kami berkepentingan untuk itu,” ujar MS Hidayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini