Laporan Wartawan Tribun Jabar, Erwin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan pihak Sukhoi tak terhalang jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) lalu. PT Dirgantara tetap akan membuatkan ekor pesawat Sukhoi.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengutarakan, pihaknya tetap melanjutkan rencana kerja sama tersebut.
"Kami terus melakukan pertemuan dan pembahasan kerja sama sama itu dengan Sukhoi. Kerja sama itu berupa pembuatan bagian ekor Sukhoi. Kejadian di Gunung Salak tidak menjadi kendala," jelar Budi Santoso, usai upacara penyambutan jenazah Kornel M Sihombing di Auditorium PT DI, Rabu (23/5/2012).
Bahkan rencana kerja sama itu kian matang. Lebih daripada itu, lanjutnya, lembaga yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) tersebut hampir pasti menjadi salah satu pemasok komponen Sukhoi Superjet 100.
"Sebenarnya, setelah joy flight yang berakhir tragedi Gunung Salak itu, ada sebuah rencana yaitu pertemuan antara Sukhoi dan kami. Walau begitu, kerja sama itu tetap berlanjut. Kami menyiapkan jadwal untuk merealisasikannya," tuturnya.(*)