TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total penyaluran kredit bank umum pada Mei 2012 tercatat mencapai Rp 2.403 triliun. Angka itu tumbuh (month to month) 2,95% dari April yakni Rp 2.334 triliun.
Sedangkan dibandingkan dengan periode yang sama 2011, (year to year) pertumbuhan kredit tersebut mencapai 25,6% tepatnya dari Rp 1.898 triliun. Ini sesuai dengan target yang dipatok Bank Indonesia (BI) untuk pertumbuhan secara tahunan.
Wajar penyaluran kredit tersebut melonjak. Hal itu juga diiringi oleh kenaikan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dijaring bank. Mei, outstanding simpanan yang masuk ke bank mencapai Rp 2.908 triliun. Dana tersebut naik 2,35% dari satu bulan sebelumnya dan tumbuh 21,3% dari tahun lalu.
Seiring meningkatnya tingkat kredit perbankan nasional, ternyata tingkat kredit macet alias nonperforming loan (NPL) perbankan pun mengalami kenaikan. Rinciannya, pada lima bulan tahun ini, angka kredit macet pihak tak terkait, dengan mengutip Statistik Perbankan Indonesia (SPI) mencapai Rp 53,66 triliun. Naik tipis dari sebulan sebelumnya yakni Rp 53,11 triliun.
Dalam waktu yang sama, kredit macet pada pihak terkait tercatat hanya Rp 221 miliar naik dari Rp 218 miliar.
"Pertumbuhan kredit sangat cepat, wajar NPL tercatat naik," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah saat ditemui, Jumat (13/7).
Oleh karena itu otoritas perbankan meminta bank agar dapat mengontrol laju NPL yang mulai merangkak naik. Namun hal itu tanpa diiringi perlambatan penyaluran kredit. (*)
BACA JUGA: