TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Kalangan pelaku investasi pasar modal, menyambut baik rencana redenominasi yang tengah didengungkan pemerintah. Redenominasi menyederhanakan pengolahan data di lembaga keuangan termasuk pasar modal.
Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Yogyakarta Irfan Noor Riza menyatakan Bursa Efek Indonesia (BEI) siap jika pemerintah resmi melakukan redenominasi nilai mata uang rupiah. Mereka hanya butuh waktu adaptasi.
"Pasar modal hanya membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan untuk melakukan persiapan dan penyesuaian sistem. Kuncinya justru bagaimana sosialisasi pemerintah ke masyarakat," kata Irfan, Rabu (02/1/2012).
Menurutnya, redenominasi memperkecil ukuran data yang diolah tiap hari. Di pasar modal, lanjutnya, ada miliaran transaksi keuangan yang terjadi tiap hari. Kalau dihemat tiga digit, pengolahan data yang besar bisa diperkecil.
"Dengan dipotong tiga nol di belakang, saham yang tadinya Rp500 akan menjadi 50 sen, sementara Rp50 akan menjadi 5 sen," tuturnya.
Dengan demikian, kalau dari sisi bursa saham, rencana redominasi ini justru dapat memberikan keuntungan karena dapat membuat kinerja transaksi maupun pencatatan data nantinya menjadi lebih efisien.
"Saya rasa pelaku pasar modal cukup cerdas menaggapi hal ini. Yang perku dikuatirkan justru adalah masyarakat umum masih menggunakan transaksi konvensional," tuturnya.
Salah satu upaya agar redenominasi ini dapat berjalan baik adalah dengan adanya masa transisi. Agar masyarakat tidak kaget mata uang lama juga tetap berlaku. Hingga akhirnya masyarakat terbiasa pada mata uang dengan nol yang sedikit.(Vim