TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat ini, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mantap untuk merambah pasar beton di Vietnam. Setelah itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berniat merambah pasar beton di Myanmar.
Targetnya, tahun 2014 SMGR sudah bisa membangun pabrik di Myanmar. Caranya adalah dengan mencari perusahaan lokal untuk dijadikan mitra kerja. Rencananya ini disampaikan oleh Dwi Soetjipto, Direktur Utama SMGR di Jakarta, Senin (25/3/2013).
Dwi menjelaskan, saat ini pihaknya masih mencari partner lokal. Jika sudah ketemu, maka perusahaan akan mengumumkannya pada semester II tahun 2013. "Pengumuman partner ada di semester 2. Saat ini kami masih fokus di Vietnam. Menyelesaikan masalah di Vietnam dan akan mengintegrasikannya dengan Indonesia," ujar Dwi saat berada di Wisma Indonesia.
Menurut Dwi, rencana pabrik semen di Myanmar memiliki kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Dia bilang, nilai investasi dari proyek tersebut diperkirakan mencapai 200 juta dolar AS. "Targetnya 2014 sudah dapat membangun fisik dan dapat beroperasi tahun 2017," jelas Dwi.
Dia bilang, ekspansi bisnis di Myanmar dilakukan berupa pembangunan pabrik baru bukan akuisisi seperti yang dilakukan di Vietnam. Sebagai informasi saja, pada Desember 2012 lalu, SMGR berhasil mengakuisisi 70% saham perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement (TLCC). (Oginawa R Prayogo/Kontan)