Kercayaan Itu Punya Nilai Ekonomi makanya Mahal Harganya
CROWN Group tumbuh pesat dan menjadi terbesar dalam industri poperti Sydney, Australia. Dalam waktu 15 tahun, Crown Group telah mempunyai portfolio proyek senilai 2,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 28 triliun). Berikut penuturan CEO Crown Group Iwan Sunito.
Ada yang bertanya, apa kuncinya untuk bisa mengumpulkan dana yang besar? Jawaban saya adalah pendirian Crown Group semata-mata diawali dari kepercayaan beberapa teman untuk bergabung bersama.
Kepercayaan ini adalah kepercayaan yang dibangun dari awal saya merintis bisnis arsitektur. Kepercayaan yang besar (big trust) itu bisa diraih karena kita bisa dipercaya dengan hal-hal yang kecil (small trust).
Mulai mengerjakan proyek kecil sewaktu saya masih belajar di universitas, saya pegang prinsip bahwa saya harus dapat dipercaya. Kepercayaan yang melebihi dari sebagai orang yang jujur, tapi dipercaya bisa mengerjakan pekerjaan dengan hasil yang melebihi dari ekspektasi klien saya.
Di dalam buku The Speed of Trust, Stephen Covey Jr mengatakan bahwa kepercayaan mempunyai nilai ekonomi.
When trust go down, speed will also go down and costs will go up (ketika kepercayaan menurun, kecepatan juga akan menurun sehingga biaya akan meningkat). When trust goes up, speed will also go up and costs will go down (ketika kepercayaan meningkat, kecepatan juga akan meningkat sehingga biaya akan menurun).
Low Trust = Low Speed + High Cost (Kepercayaan yang rendah = Kecepatan Rendah + Biaya Tinggi). High Trust = High Speed + Low Cost (Kepercayaan yang tinggi = Kecepatan Tinggi + Biaya Rendah).
Semakin tinggi kepercayaan seseorang, semakin cepat transaksi bisnis dapat terjadi dan semakin kecil ongkos transaksi yang perlu ditanggung karena tidak perlu melalui proses yang sulit.
Semakin rendah kepercayaan seseorang, semakin lambat transaksi bisnis terjadi karena tidak adanya kepercayaan dan semakin besar ongkos transaksi yang perlu ditanggung karena kelambatan untuk proses transaksi.
Dengan modal kepercayaan inilah Crown Group bisa merintis bisnis dengan dana awal yang cukup besar dan mampu mengerjakan proyek yang berskala yang cukup besar.
Blue Ocean Strategy
Periode 2004 sampai 2006 merupakan titik balik bagi Crown Group. Periode ini juga merupakan tahun yang memberikan banyak tantangan bagi para developer perumahan.
Suku bunga yang tinggi dan keadaan pasar saham yang baik membuat orang banyak berinvestasi di pasar modal yang mempunyai dampak pada turunnya harga properti dan mengakibatkan lesunya pasar perumahan.
Saya mengingat betapa besar tekanan yang saya hadapi pada saat itu karena proyek yang sedang kami garap harga tidak naik dan kecepatan penjualan sangat lambat, sedangkan bunga bank dan pengeluaran yang terus mengalir deras. Beberapa teman menasihati kami agar menjual aset-aset kami dan ada yang menasihati saya untuk memindahkan haluan dari bisnis properti ke bisnis yang lain.
Di tengah kesulitan ini, ada teman saya yang menganjurkan saya membaca buku "Blue Ocean Strategy" yang ditulis oleh W. Chan Kim. W. Chan Kim mengajarkan "How to Create Uncontested Market Space and Make Competition Irrelevant" (bagaimana cara untuk menciptakan suatu peluang pasar yang tidak ada kompetisi dan membuat persaingan menjadi tidak relevan.)
Konsep Blue Ocean Strategy inilah yang mendorong kami untuk menciptakan konsep apartemen bintang 5 bergaya resor (5 Star Resort Living Apartment). Suatu konsep apartemen yang mengutamakan lobi yang mewah, fasilitas yang lengkap seperti `club house', ruang baca, ruang musik, kolam renang dan taman yang asri. Konsep kami adalah untuk menciptakan suatu oasis bagi para penghuni apartemen kami.
Salah satu proyek yang kami jadikan eksperimen untuk "Blue Ocean Strategy" di masa resesi ini adalah "Gallery by Crown" yang mempunyai nilai Rp 1,2 Triliun dan terletak di kota Parramatta.
Di tengah resesi dan di tengah banyaknya proyek perusahaan lain yang mengalami masalah dalam penjualan sehingga banyak yang harus dihentikan, Proyek "Gallery by Crown" justru mengalami kesuksesan total. Pada saat proyek ini selesai, penjualannya sudah mencapai 90 persen dari jumlah apartemen dan sisanya pun terjual habis dalam waktu yang singkat.
Konsep "5 star resort" ini telah menjelma menjadi ciri khas tersendiri dari Crown Group dan menjadit "Blue Ocean Strategy" dari Crown Group. (*)