TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Dermaga di Belawan memiliki panjang 950 meter yang terdiri dari BICT Internasional sepanjang 500 meter, dan dermaga BICT antarpulau 400 meter. Rencananya dermaga tersebut akan diperpanjang 700 meter yang terbagi dalam dua tahapan.
Tahap pertama perluasan infrastruktur dermaga sepanjang 350 meter yang memakan biaya 87,5 juta dolar AS akan menggunakan pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB), sementara sisanya dan penambahan container yard 15,7 ha masuk tahap II yang akan dikerjakan tahun depan dengan pendanaan dari pemerintah.
"Kita sudah menyelesaikan dokumen detail engineering design (DED). Selanjutnya menunggu studi AMDAL yang diproses di Kementerian Lingkungan Hidup. Kalau semua sudah selesai, tinggal dilakukan groundbreaking," jelas Senior Manager Perencanaan Pembangunan Usaha Pelindo, Hartono.
Optimalisasi Pelabuhan Belawan tersebut dilakukan sehingga Indonesia dapat mendapatkan peluang besar di dari potensi pengiriman barang di Kawasan Selat Malaka yang setidaknya mencapai 47 juta TEUs (Twenty Equivalent Units) peti kemas pertahun.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi, lanjutnya, dapat dilihat dari kegiatan di pelabuhan. Seperti diketahui, 60 persen pergerakan kontainer di dunia terjadi di kawasan Asia. Selat Malaka mencapai 18 persen dari volume dunia. Di Singapore telah melampaui 30 juta TEUs sementara di Belawan baru mencapai 1 juta TEUs per tahun.
Selain itu Pelindo I juga berencana membangun dermaga lepas pantai seluas 21 km dengan kedalaman dermaga 16 meter secara alami tanpa perlu dikeruk. Jika sudah, tambahnya, di Sumut akan mampu menampung cargo sebesar 21 juta TEUs.(ers)