TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Radio Frequency Identification (RFID) dan sistem Informasi Tekhnologi (IT) adalah sebuah teknologi yang baru dikembangkan, untuk mencatat data konsumsi BBM bersubsidi. Selain mencatat RFID juga digunakan untuk mengawasi konsumsi BBM subsidi.
Pemasangan RFID nantinya akan diletakan pada mulut tangki mobil, dengan bentuk melingkar dan setengah lingkaran isinya berupa chip identitas kendaraan pada plat hitam. Sedangkan pada SPBU akan dipasang RFID reader di onselnya, sehingga pas nozzel masuk ke mulut tangki akan terdeteksi nomer kendaraan serta BBM yang telah diisinya.
"Kami akan melakukan uji coba RFID terlebih dahulu," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Rabu (17/4/2013).
Ali menjelaskan saat ini sudah ada empat SPBU yang dipasang RFID untuk uji coba, satu SPBU di daerah Jawa Tengah dan tiga SPBU di Jakarta. Hal yang menjadi kendala dari RFID adalah legalitas di dalam ranah hukum.
Saat ini Pertamina pun telah mengajukan permintaan payung hukum terkait pemasangan RFID tersebut, sehingga nanti seluruh kendaraan wajib pasang RFID.
"Kita sedang minta payung hukum pemasangan RFID, empat SPBU uji coba itu, dilakukan hanya untuk recording aja," ungkap Ali.