News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengurangan Subsidi BBM

DPR Minta Pemerintah Perhatikan Rakyat Miskin

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke kendaraannya, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 34.10102, Jalan KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2013). Pemerintah berusaha merumuskan solusi pengendalian BBM bersubsidi, mengingat kuota bulanan untuk periode Januari-Maret sudah jebol 6 persen.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR meminta pemerintah mempertimbangkan penyesuaian harga BBM bersubsidi terhadap masyarakat. Namun, DPR tetap mempersilakan pemerintah menyesuaikan harga BBM.

"Khususnya masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan. Harus dipikirkan solusi bagi masyarakat. Yang tadi hampir miskin, karena kenaikan harga minyak, jadi tambah miskin," ujar Ketua DPR Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Marzuki menuturkan, pemerintah harus mampu mengefektifkan penggunaan APBN. Subsidi BBM yang berlebihan, katanya, bisa menghambat proses pembangunan jangka panjang.

Ia menjelaskan, tahun ini 25 persen APBN atau sekitar Rp 350 triliun habis untuk subsidi BBM.

"Kalau dibiarkan terus tidak baik bagi APBN kita. Fiskal kita tidak baik," katanya.

Penyesuaian kenaikan harga BBM mesti dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat. Marzuki memaparkan, disparitas harga yang terlalu jauh antara BMM subsidi dan non subsidi, rawan penyelewengan. BBM bersubsidi banyak dicuri untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Seolah-olah konsumsi meningkat, padahal dicuri," ucap politisi Partai Demokrat.

Ia mengungkapkan, penyelundupan BBM bersubsidi ke luar negeri sering dilakukan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

"Membuka ruang orang untuk mencuri," cetusnya.

Marzuki menyatakan, selama banyak terjadi pencurian BBM bersubsidi ke luar negeri, itu memberi kesan konsumsi BBM dalam negeri semakin meningkat.

"Berapa kali minyak bersubsidi ditangkap di tengah laut," imbuhnya.

Marzuki menengarai, pencurian BBM bersubsidi ke luar negeri melibatkan distributor BBM. Sebab, menurutnya mustahil barang sebesar kapal pengangkut BBM bisa keluar wilayah Indonesia tanpa diketahui.

"Ini pasti kerja sama semua," katanya.

Marzuki menilai, maraknya pencurian minyak mengakibatkan seolah-olah konsumsi minyak dalam negeri meningkat.

"Karena itu, saya mengimbau siapapun yang punya kewenangan dengan BBM, punya hati nuranilah, jangan sakiti rakyat kita, jangan susahkan negara. Mencuri minyak subsidi sama saja mencuri minyak rakyat," paparnya

Marzuki pun mendukung pelaku pencurian BBM dihukum seberat-beratnya. Bila perlu, papar Marzuki, harta kekayaan mereka disita seluruhnya oleh negara. Ini sebagai bentuk keadilan bagi masyarakat yang menderita karena kurangnya subsidi BBM.

"Petani, nelayan terganggu karena BBM bersubsidi berkurang," tuturnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini