TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA – PT Petrokimia Gresik akan meluncurkan pupuk baru untuk tanaman tembakau, yang diberi label NPK Kebomas. Meski saat ini masih dalam tahap pre-marketing, namun sudah bisa dipasarkan seiring turunnya izin dari Kementerian Pertanian pada Januari 2013 lalu.
Pupuk NPK Kebomas memiliki kandungan 12 persen nitrogen, 11 persen Fosfat, dan 20 persen kalium. Produk substitusi dari pupuk tembakau ZK ini, ditawarkan pada calon pembeli dalam ajang Pameran Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) bertajuk Karya Indonesia yang digelar Kementerian Perindustrian di Gramedia Expo Surabaya, 1- 5 Mei 2013.
Tim riset PT Petrokimia Gresik, Ian Fajri, kepada Surya Online mengklaim Pupuk NPK Kebomas lebih unggul dibanding pupuk tembakau lainnya. “Dibanding pupuk tembakau lain yang ada di Indonesia, pupuk ini sudah tidak ada kandungan Klor. Padahal Klor ini menyebabkan daun tembakau ketika dimasukkan gudang dan terkena air, akan lebih cepat busuk. Baru Petrokimia Gresik yang bisa memisahkan kandungan Klor dari Kalium,” kata Ian, Kamis (2/5/2013).
Pengembangan produk non subsidi ini, kata Ian, risetnya telah dimulai sejak 2009 di Bondowoso. Dari serangkaian ujicoba yang menggunakan dua formula, diperoleh hasil bahwa komposisi kandungan 12 persen nitrogen, 11 persen fosfat, dan 20 persen kalium lebih berdampak bagus terhadap hasil tanaman.
"Waktu uji coba kami memakai dua formula. Yang pertama formula 12-11-20 ini, lalu formula 12-11-17. Angka 17 itu menunjuk pada 17 persen kandungan kalium. Ternyata yang lebih baik hasilnya adalah formula pertama, yang sekarang diberi nama NPK Kebomas,” tambahnya.
Setelah diujicoba, pada Agustus 2012 NPK Kebomas didaftarkan ke Kementerian Pertanian. Baru pada Januari 2013, izin dari Kementerian Pertanian turun sehingga dinyatakan sudah bisa dijual ke pasaran. "Untuk peluncuran produk memang masih akan kami lakukan, tapi yang jelas pupuk ini sudah siap dijual ke pasar," pungkas Ian.