TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menilai melemahnya rupiah akibat krisis ekonomi secara global. Telah diketahui dalam beberapa pekan ini rupiah melemah dari dollar AS atau dari Rp 9.740 turun Rp 9.340.
"Saya melihat nya pelemahan rupiah karena imbas dari ekonomi global," ujar Mahendra Siregar, Senin (20/5/2013).
Mahendra menjelaskan kalau masalah perekonomian global ada di permintaan dan penawaran. Menurut Mahendra penjualan dan pembelian serta dari ekspor dan impor tidak berimbang. "Melihatnya kembali masalah supply demand, gini perkembangn di dalam negeri dan perkembangan global," ungkap Mahendra.
Mahendra juga menilai rupiah melemah dalam beberapa hari ini akibat penguatan mata uang dollar AS sebanyak 10 poin. Hal itu pun berdampak kepada seluruh mata uang di beberapa negara di Asia dan Australia.
"Dampaknya terjadi terhadap seluruh mata uang dunia termasuk di Asia, termasuk juga ke beberapa mata uang yang kuat sperti dollar Australia," jelas Mahendra.
Mahendra pun menambahkan, akibat dollar AS menguat, hal itu berdampak kepada melemahnya investasi emas. "Alternatif penyimpanan seperti emas anjlok sekali," papar Mahendra.