News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yogyakarta akan Punya Bandara 650 Hektare

Penulis: Agustina Rasyida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yogyakarta akan memiliki bandara yang lebih luas dan kapasitasnya lebih banyak. Bandara baru tersebut akan berlokasi di Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta.

"Bandara di Yogja ini ambisi kami. Bagaimana kami membangun airport yang betul-betul green ville dan menjadi airport city," ujar Tommy Soetomo, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I, Senin (27/5/2013).

Bandara tersebut akan berdiri di lahan seluas 650 hektare, dan membutuhkan dana sebesar Rp 6 triliun. Menurut Tommy, pembangunan bandara akan melibatkan (join venture) dengan pihak swasta.

Feasibility study dan masterplan telah selesai dilakukan, dan selanjutnya akan dijalankan studi topografi dan AMDAL.

Hary Budi Waluyo, Corporate Administration Department Head PT AP I menambahkan, pembangunan bandara baru ini kemungkinan besar dimulai pada 2014, dan memakan waktu penyelesaian tiga sampai empat tahun. Pengoperasian penerbangan direncanakan pada 2017.

"Besok kami ketemu Sri Sultan untuk melanjutkan proses ini. Rencananya di bandara di-linking dengan moda transportasi lain, seperti kereta dan kapal, karena lokasinya dekat dengan laut," ungkap Hary.

Kondisi Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman sekarang ini tidak representatif. Sebab, kapasitas penumpang sudah melampauai batas.

Seharusnya, bandara tersebut berkapasitas 900 ribu penumpang, namun sekarang sudah 4,5 juta penumpang per tahun. Sedangkan bandara baru memiliki kapasitas 15 juta penumpang per tahun. Salah satu kepadatan bandara disebabkan kehadiran maskapai low cost carrier (LCC) sekitar era 2000-an

"Ada slot time yang di-cancel karena kondisi bandara yang tidak memungkinkan, tidak nyaman, crowded, salah satunya sejak ada LCC," lanjut Hary.

Selain bandara di Yogyakarta, persero juga akan membuat General Aviation di kawasan Kaelan, Bali. Tempat tersebut akan dimanfaatkan sebagai parkir pesawat, executive jet, yacht, village, marina beach, bahkan transportasinya akan terintegrasi. Saat ini, persero telah membangun apron serta land clearing.

"Tahun ini akan dikerjakan dan selesai tahun depan, karena lahan sudah punya. Ini pengembangan setelah terminal internasional di bandara (I Gusti Ngurah Rai). Kami marathon mengerjakannya, mumpung bisa," paparnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini