TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu optimistis bisa merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 9 juta sepanjang tahun ini.
Bila dibanding tahun lalu, capaian kunjungan wisman sudah mencapai angka 8 juta, tumbuh 5 persen dibandingkan 2011 yakni sebesar 7,6 juta orang.
"Target tahun ini agak berat. Tapi kita akan kerja keras untuk mencapai itu," ungkap Mari, dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013) malam.
Mari optimistis target pertumbuhan tahun ini bakal tercapai dengan melihat capaian pada kuartal I 2013. Jika dilihat dari 19 pintu utama, pertumbuhannya 7,2 persen. Sedangkan kalau pertumbuhan masuknya wisman ke Indonesia melalui semua pintu masuk, maka totalnya 6 persen.
Harapannya, pada kuartal kedua nanti, capaian manis juga akan dapat dicapai agar target 9 juta wisman tercapai.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisman ke berbagai obyek wisata di Indonesia sebanyak 10 juta orang ditargetkan dapat tercapai pada 2015.
Sedangkan kunjungan wisatawan domestik sendiri, tercatat pada tahun lalu mencapai pertumbuhan tertinggi selama beberapa tahun terakhir ini, yakni sebesar 3,5 persen. Itu artinya ada peningkatan perekonomian pada masyarakat kelas menengah.
"Kunjungan wisata, masih dominan ke Pulau Jawa. Terutama Jawa Timur dan ke-4 provinsi terbesar dengan wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan ke luar Provinsinya adalah Banten, Yogyakarta dan Jakarta. Sisanya di provinsinya masing-masing," jelasnya.
Sementara itu, Mari juga memperkirakan jumlah wisatawan lokal yang melakukan perjalanan wisata pada tahun 2022 bisa mencapai 400 juta orang menyusul peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia.
"Tahun ini jumlah perjalanan wisatawan nusantara diperkirakan mencapai 245 juta, 10 tahun lagi dengan pertumbuhan tiga sampai empat persen, maka target 400 juta pada 2022 bisa tercapai," katanya.
Menurut Mari, dengan perkiraan 400 juta perjalanan wisman ke Indonesia maka dibutuhkan tambahan fasilitas penginapan sebanyak 800 hotel baru dan menciptakan 200 ribu lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Untuk itu, Menparekraf mengharapkan sekolah kejuruan dan sekolah tinggi pariwisata menyiapkan sumber daya manusia andal untuk sektor pariwisata ini.