TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui perusahaan BUMN PT Inti siap mengucurkan anggaran sebesar Rp 6 triliun. Investasi tersebut untuk memproduksi sistem pengawasan BBM bersubsidi bernama Radio Frequency Identification (RFID)
Deputi Teknikal Support PT Inti Parwito menjelaskan satu unit pemasangan RFID seharga 5 dollar AS. RFID tersebut dipasang untuk 100 juta kendaraan di Indonesia. "Investasi RFID sebenarnya relatif murah, harga dibawah 5 dollar AS, tergantung aturan, biaya penggantiannya nanti oleh pemerintah," ujar Parwito, Jum'at (31/5/2013).
Parwito menambahkan untuk pemasangan awal RFID gratis. Jika RFID terjadi kerusakan karena kesalahan pabrik, maka akan diganti langsung oleh PT Inti yang bekerjasama dengan PT Pertamina.
"Kalau kerusakan sengaja bekas cabutan RFID, kalau rusak karena pabrik diganti gratis, kalau rusak kena biaya," jelas Parwito.