TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimis mobil Low Cost Green Car (LCGC) bisa dieksport sampai 20 persen. Padahal awalnya target eksport LCGC hanya mencapai 13 persen.
"Menteri (Perindustrian) yakin eksport untuk mobil LCGC bisa sampai 20 persen," ujar Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi, Kemenperin, Budi Darmandi, di kantornya, Senin (10/6/2013).
Budi menambahkan kalau pihaknya akan menumbuh kembangkan potensi industri komponen tier satu, dua dan tiga. Hal itu sejalan dengan program pengembangan LCGC.
"Pertumbuhan penunjang produksi industri otomotif yaitu industri komponen dalam tier satu, dua, dan tiga akan masif meningkat," ungkap Budi.
Budi menjelaskan industri komponen nasional dalam negeri berjalan dan bisa memanfaatkan program LCGC. Pasalnya kemajuan industri omotif suatu negara mengacu pada sejauh mana industri komponennya berkembang.
"Program ini murni untuk mendorong sektor industri otomotif dalam negeri berkembang pesat sehingga menekan angka importasi kendaraan di dalam negeri," jelas Budi.