TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Vice President VAS Commerce Lintasarta Gidion Suranta Barus menyebutkan, kebangkitan brand-brand lokal di Indonesia dalam dunia usaha perlu didukung oleh inovasi teknologi yang tepat. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bisa dimaksimalkan gerak bisnis dengan meminimalkan resiko yang ada.
"Saat ini, pasar Indonesia memiliki jumlah kelas menengah lebih dari 131 juta jiwa, inovasi pelaku bisnis asing semakin marak di dalam negeri. Namun bukan menutup peluang pengusaha lokal bisa menjadi raja di negeri sendirikan, "ujarnya dalam kegiatan ICT Khowledge for Journalist beberapa hari lalu.
Menurut Barus, ada beberapa cara untuk mengingkatkan pertumbuhan bisnis melalui pemikiran bijak, seperti meningkatkan market share, membuat basis pelayanan yang lokal, mengembangkan brand yang tangguh, inovasi produk dan pelayanan serta bermitra dengan berbagai pihak guna pengembangan bisnis.
"Untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang cepat & flexible, maka paradigma IT sudah harus bergeser dari IT sebagai Cost Center, menjadi IT sebagai Strategic Business Partner," ujar Gidion.
Cloud Computing Kunci Sukses Pengembangan Bisnis Penelitian yang dilakukan Lintasarta dan mitra menyatakan bahwa dengan implementasi komputasi awan, 50 persen perusahaan menyatakan dapat mengurangi biaya operasional. Sebanyak 20 persen perusahaan menyatakan flexible dalam menghadapi perubahan bisnis yang cepat. 20 persen lagi perusahaan menyatakan lebih berfokus pada core business tidak hanya IT. Sedangkan 10 persen perusahaan menyatakan dapat mengubah capex (belanja modal) menjadi opex (biaya operasi).
Mengenai sektor industri yang sudah mengimplementasikan Lintasarta Cloud Services, Gidion menjelaskan beberapa perusahaan finansial, pabrikan dan perdagangan sudah mengimplementasikan Lintasarta Cloud Service. Beberapa alasan perusahaan tersebut implementasi cloud adalah mendukung pengembangan bisnis melalui ICT, solusi business continuity plan dan pembaharuan dari hardware.(rdn)